Keragaman Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) yang digunakan di 6 Etnis di Indonesia Berdasarkan Penanda Molekular ISSR
Date
2017-05Author
Subositi, Dyah
Kurnianingrum, Nina
Wahyono, Slamet
Metadata
Show full item recordAbstract
Data pengetahuan etnofarmakologi, tumbuhan obat dan ramuan obat tradisional pada 209 etnis di Indonesitelah diperoleh dari penelitian Ristoja (Riset Tumbuhan Obat dan Jamu) pada tahun 2012. Penelitian lanjutaRistoja dilakukan pada tumbuhan yang paling banyak digunakan diseluruh etnis sekaligus sebagai penyusuramuan anti kanker dan anti malaria, termasuk diantaranya adalah sambung nyawa (Gynura procumben(Lour.) Merr.). Salah satu tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keragaman genetik sambung nyawyang digunakan dalam ramuan obat tradisional pada 6 etnis di Indonesia berdasarkan penanda molekulaInter-simple Sequence Repeats (ISSR). Empat primer ISSR terpilih digunakan untuk amplifikasi masingmasing aksesi dan menghasilkan sebanyak 25 fragmen DNA dengan tingkat polimorfisme sebesar 92%Indeks Similaritas Dice digunakan untuk perhitungan nilai similaritas antar aksesi sambung nyawaPenyusunan dendrogram berdasarkan UPGMA. Enam aksesi sambung nyawa terbagi menjadi dua klastedengan nilai indeks similaritas 39,68%. Aksesi sambung nyawa asal etnis Kaidipang (Sulawesi Utara) daTogutil (Maluku Utara) mempunyai kemiripan tertinggi sebesar 96%.