Pengembangan Data Keanekaragaman Anggrek dalam Bentuk Buku Panduan Lapangan Identifikasi Anggrek sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa SMA/MA
Abstract
Indonesia merupakan negera terkaya akan tumbuhan anggrek. Kondisi alamnya yang subur menjadi habitat yang
cocok untuk pertumbuhan anggrek. Hal ini dibuktikan dengan jumlah total sekitar 6.000 spesies ditemukan di
hutan tropis Indonesia, 2.800 spesies diantaranya ditemukan di Papua (Irian Jaya). Hasil studi pendahuluan di
Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat menginformasikan bahwa telah ditemukan 25 spesies anggrek yang terdiri
atas 21 anggrek epifit dan 4 anggrek terrestrial. Keanekaragaman anggrek tersebut berpotensi untuk dikemas
menjadi sumber belajar. Pengembangan buku panduan lapangan tumbuhan anggrek sebagai sumber belajar belum
pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, data keanekaragaman anggrek di Teluk Bintuni dapat
dikembangkan dalam bentuk sumber belajar berupa buku panduan lapangan. Jenis penelitian yang digunakan
adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation)yang dibatasi pada tahap development. Buku panduan lapangan yang dihasilkan
dinilai oleh tiga ahli, lima peer reviewer, tiga guru biologi dan tiga puluh siswa SMA/MA kelas X sebagai
responden. Hasil penilaian menunjukkan bahwa kualitas buku panduan lapangan yang dikembangkan termasuk
dalam kategori baik (B) menurut ahli materi dengan persentase keidealan 80% dan masuk dalam kategori sangat
baik (SB) menurut ahli media, ahli bahasa, peer reviewer dan guru biologi dengan persentase keidealan masing-masing adalah 96%, 92%, 83,25% dan 82,92%. Siswa memberikan respon sangat setuju (SS) terhadap produk
yang disusun dengan persentase keidealan 85,05%. Berdasarkan hasil penilaian dan respon siswa buku panduan
lapangan identifikasi tumbuhan anggrek yang dikembangkan dinilai layak digunakan sebagai sumber belajar
biologi.