dc.identifier.citation | [1] Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik : Konsep Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. [2] R. E. Slavin, Cooperative Learning : Theory, Research dan Practice. Bandung: Nusa Media, 2010. [3] Isjoni, Cooperative Learning : Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta, 2012. [4] N. Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012. [5] Slavin, Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks, 2009. [6] E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. [7] Dimyati and Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2009. [8] A. Suharsimi, Suhardjono, and Supardi, Peneltian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. [9] A. Majid, Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. [10]Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. Jawa Barat: Alfabeta, 2009. [11]M. Huda, Cooperative Learning, Metode, Teknik Struktur dan Model Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011. | in_ID |
dc.description.abstract | Cooperative Learning adalah model pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok
sehingga akan membuat peserta didik lebih banyak belajar dan bekerjasama dibandingkan dengan peserta
didik yang melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tradisional.
Penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam model penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran TIK dengan
menggunakan metode Team Asissted Individualization (TAI). Dalam penelitian yang menggunakan
rancangan penelitian tindakan kelas ini memiliki 3 siklus dengan masing tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan langsung ketika kegiatan belajar. Data penelitia hasil
belajar diambil ketika proses refleksi yaitu setelah dilakukan post test kepada seluruh peserta didik setelah
proses belajar selesai. Sedangkan pengambilan data aktivitas dilakukan ketika proses pelaksanaan yaitu
ketika peserta didik mengkuti kegiatan belajar mengajar. Dari hasil penelitian, penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas peserta didik pada standart kompetensi
“Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka untuk Menghasilkan Informasi” dan kompetensi dasar
“Membuat Dokumen Pengolah Angka dengan Variasi Teks, Tabel, Grafik, Gambar dan Diagram”. Hal ini
dapat dilihat dari peningkatan persentase aktivitas peserta didik dari siklus I, II, dan III. Pada siklus I total
presentase aktivitas peserta didik adalah 64.1% dengan presentase masih kurang. Kemudian dilanjutkan
dalam siklus II persentase nya yaitu 78% dan siklus III total persentase nya adalah 89.7%. Selain itu
pembelajaran kooperatif tipa TAI juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam ranah
afektif, kognitif maupun psikomotorik. Model pembelajaran ini dapat menjadi salah satu alternative yang
dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran namun juga harus sesuai dengan materi maupun tipe kegiatan
belajar yang akan dilakukan karena model pembelajaran ini hanya cocok untuk kompetensi/pemecaham
masalahnya dapat diselesaikan secara individual maupun kelompok. | in_ID |