Mind Map dalam Pembelajaran Berbasis Masalah: Tantangan bagi Guru pada Abad 21
Date
2017-05Author
Djumadi, D.
Corebima, A. Duran
Suwono, Hadi
Syamsuri, Istamar
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan mind map memiliki tujuan yang paralel, keduanya didasarkan pada
psiswangan pembelajaran konstruktivis.PBL dan mind map perlu diterapkan bersamaan sebagai model
pembelajaran utama. PBL terdiri dari masalah yang dirancang dengan cermat yang menantang siswa untuk
menggunakan pemikiran kritis,strategi pembelajaran mandiri,keterampilan partisipasi tim, teknik penelitian, dan
pengetahuan disipliner.Mind map dapat digunakan sebagai alat pembelajaran untuk membantu pemikiran kritis
dalam pembelajaran dengan mendorong siswa untuk mengintegrasikan informasi yang telah ditunjukkan untuk
memfasilitasi memori. Keuntungan dari menggunakan mind map dalam pembelajaran adalah bahwa strategi ini
dapat mengambil manfaat lebih banyak siswa dengan gaya belajar yang beragam.Tantangan terbesar dengan
PBL adalah bagaimanaupaya guru dapat memfasilitasi dari banyak kelompok kelas pada saat yang sama. Dalam
PBL, guru memandu proses kelompok dengan mengamati, mengajukan pertanyaan, dan intervensi saat yang
tepat. Integrasi mind map dalam sintak PBL akan melengkapi kekurangan pada sintaknya (Beasley dan Ford,
2014). Dengan integrasi mind map ke dalam sintak PBLagar supaya dalam aktivitas pemecahan masalah secara
berkelompok dapat terarah dan efisien mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan sejak awal dengan
bimbingan guru, mengingat pembelajaran dengan model PBL memerlukan waktu yang lama. Mind map merupakan
visual outline sehingga memudahkan guru untuk memberikan masukan atau arahan dengan cepat dari hasil
pemecahan masalah masing-masing kelompok.