Show simple item record

dc.contributor.authorSamantha, Rosalina Fanny
dc.contributor.authorSena, Barata
dc.date.accessioned2017-12-29T07:28:45Z
dc.date.available2017-12-29T07:28:45Z
dc.date.issued2017-12-13
dc.identifier.citationKusumarini, Y., Mintarga, P., and T.N. Puji Utomo. (2014), “From building construction waste into a house of creativity: a case of adapted reuse” WIT Transactions on Ecology on The Built Environment, Vol. 142 (414) Kusumarini, Y., Sri Nastiti, N. E. and Muhammad Faqih. (2011), “Sustainable Interior: A Holistic Approach of Eco-Socio-Econo Interior” Aust. J. Basic & Appl. Sci., 5(12): 2176-2181 Rizki, K. A., Chairil Budiarto, dan Bambang Y. (2016), “Penerapan Material Kayu Pada Konstruksi Bangunan Kampung Lumbung di Kota Batu” Penerapan Material Kayu pada Konstruksi, ID 115350 Yance. I. Madang, Ratih Damayanti, T. E. Komar, dan S. Nurjanah. (2008), “Pedoman Identifikasi Kayu Ramin dan Kayu Mirip Ramin” Manual and Guideline for CITES Implementation in Indonesia, pp. 20in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9505
dc.description.abstractPenulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan beberapa filosofi Jalan Kayu dalam memperlakukan kayu yang dianggap tidak memiliki nilai tinggi atau bahkan disia-siakan oleh orang lain, menjadi suatu potensi yang dapat dikembangkan dengan melakukan kreativitas olah kayu menjadi art furniture. Banyak kayu yang di anggap bagus memiliki kualitas kayu kuat, keras, dan biasanya berwarna gelap. Kayu yang di anggap bagus secara perspektif industri tentunya sudah banyak di kejar banyak orang. Masalahnya, kayu yang di anggap tidak bagus selalu di pandang sebelah mata oleh manusia, dan tidak memiliki nilai. Oleh karena itu nampaknya kayu yang di anggap tidak bagus ini tidak memiliki nilai guna bagi industri maupun kalangan yang lainnya. Tidak ada kayu yang jelek, semua tergantung pada bagaimana cara manusia itu mengolah kayu tersebut. Dengan menanggapi masalah ini, makalah ini membahas tentang upaya dalam meningkatkan nilai kayu yang di anggap tidak bagus, dengan menggunakan kreativitas dalam mengolah kayu tidak bagus tadi menjadi Art furniture yang memiliki nilai yang tinggi. Studi ini akan membahas mengenai filosofi jalan kayu, yang menggunakan metode kualitatif diskriptif, yaitu dengan eksplorasi, eksperimen material, prototype, sampai pada identifikasi potensi ekonomi. Hasil dari studi penelitian ini menghasilkan olahan yang dianggap tidak bagus menjadi Art furniture dengan metode penciptaan dan metode penyangkalan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherBuku Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi dan Perancangan Industri (RAPI) XVI Tahun 2017in_ID
dc.subjectart furniturein_ID
dc.subjectBarata Senain_ID
dc.subjecteksperimen materialin_ID
dc.subjectkreativitas olah kayuin_ID
dc.subjectupaya meningkatkan nilai kayuin_ID
dc.titleUpaya Meningkatkan Nilai Kayu dengan Kreativitas Olah Kayu Menjadi Art Furniturein_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record