dc.identifier.citation | Arini, R.N., Triwulan, dan Ekaputri, J. J., (2013), Pasta Ringan Geopolimer Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Tambahan Alumunium Powder dan Serat Alam. Jurnal Teknik Pomits. Vol. 1 (1) : 1-5. ASTM C-128. Standard Test Method for Relative Density (Specify Gravity) And Absorpstion of Fine Aggregates. Indrawan, I. M., Gunawan, P., dan Rismunarsih, E., (2015), Pengaruh Penambahan Serat Galvalum Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Gas Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas. E-Journal Matriks Teknik Sipil. Liemawan, A. D., Tavio, dan Raka, I. G. P., (2015), Pemanfaatan Limbah Kerang Hijau (Perna Viridis L.) sebagai Bahan Campuran Kadar Optimum Agregat Halus pada Beton Mix Design dengan Metode Substitusi. Jurnal Teknik ITS. Vol. 4 (1). Pahlevi, B. D., Ekaputri, J. J., dan Triwulan. (2013), Lumpur Sidoarjo, Fly Ash Sebagai Subtitusi Semen dan Kapur (Ca(OH2) Untuk Campuran Beton Ringan Dengan Menggunakan Bubuk Alumunium Sebagai Bahan Pengembang. Jurnal Teknik Pomits. Vol 1 (1) : 1-6. Putra, M. A., (2014), Pemanfaatan Kombinasi Limbah Abu Ampas Tebu dan Abu Kulit Kerang Sebagai Subtitusi Semen Pada Campuran Beton Mutu K225 Dengan NaCl Sebagai Rendaman. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. Vol 2 (3). Simannulang, D. Y., (2014), Kajian Kuat Tekan Mortar Menggunakan Pasir Sungai dan Pasir Apung Dengan Bahan Tambah Fly Ash Conplast Dengan Perawatan (curing). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. Vol 2(3). SNI 03-1750-1990. Agregat Beton, Mutu, dan Cara Uji. Badan Standardisasi Nasional. SNI 03-2834-1992. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standardisasi Nasional. | in_ID |
dc.description.abstract | Material ringan untuk bahan bangunan menjadi pilihan untuk konstruksi saat ini. Sehingga banyak penelitian tentang beton ringan dengan berbagai inovasi dan teknologi. Penilitian ini membuat beton ringan non-struktural dengan menambahan serbuk dari kulit kerang hijau yang telah diberi perlakuan khusus sehingga memunculkan unsur pozzolanic dari limbah tersebut. Metode percobaannya dengan membuat benda uji berbentuk silinder 10x20cm dengan perbandingan semen : pasir sebesar 1 : 2 dan fas 0,6 serta pengembang yang digunakan adalah alumunium powder. Perlakuan khusus pada kerang hijau dilakukan dua cara yaitu treatment pertama ditumbuk terlebih dahulu sebelum difurnis pada suhu 700° C selama 2 jam dan treatment kedua yaitu kulit kerang difurnis terlebih dahulu pada suhu dan waktu yang sama kemudian dihaluskan dan diayak pada saringan no.200. Kemudian serbuk kerang digunakan sebagai material subtitusi pada semen dengan prosentase 0%,5%,10%, dan 15% terhadap berat semen. Pada umur benda uji 28 hari dilakukan pengujian karakteriktik mekanik kuat tekan sebesar 24, 12 kg/cm2 pada penambahan 10% kerang hijau treatment pertama. Namun berat volume yang teringan adalah benda uji treatment kedua dengan penambahan serbuk kulit kerang 15% yaitu 1079,71 kg/cm3. Pengujian senyawa dilakukan dengan uji XRD ditemukan mineral CaH2O2 pada kerang treatment I dan senyawa CaCO3 untuk kerang treatment ke II. | in_ID |