dc.identifier.citation | Fenton, R., (1996), The Indonesian Plywood Industry: A Study of the Statistical Base, the Value-added Effects, and the Forest Impact. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. Indonesia Move., (2007), Souvenir dari Limbah Kayu. Mojokerto: Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Margono S. Drs., (2007), Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Pile, J. F., (2007), Interior Design. New Jersey: Pearson Pretince Hall Walker, K., (2007), Recycle, Reduce, Reuse, Rethink.South Yarra: Macmillan Education AU. Yin, R. K., (1994), Case Study Research – Design and Methods. Applied Social Research Methods Series Vol. 5, 2nd edn, Sage, Newbury Park, CA. | in_ID |
dc.description.abstract | Kayu lapis merupakan material utama di Indonesia yang digunakan untuk membuat berbagai produk interior seperti furnitur, panel, dan dinding. Produksi yang besar didukung oleh industri kayu lapis yang menyediakan material mentah bagi pekerjaan produk interior. Proses produksi tersebut menghasilkan limbah kayu produksi sebesar 54,24 persen atau sebanyak 1,4 juta m3 per tahun. Hal tersebut cukup menjadi kesadaran perancang mengenai masalah penumpukan limbah kayu produksi yang dapat merusak keseimbangan sistem ekologi. Maka itu rekayasa material daur ulang perlu dilakukan dengan cara mengolah kembali limbah kayu produksi furnitur dari kayu lapis. Pengolahan limbah dilakukan secara kreatif melalui rekayasa olah bentuk menjadi produk lampu tidur dengan mempertimbangkan nilai guna dan estetika, serta kebutuhan masyarakat. Proses perancangan produk kreatif dilakukan melalui metode desain yaitu cara berpikir desain yang dilakukan melalui beberapa tahap. Metode perancangan yang digunakan bermula dari tahap emphatize, define, ideate, prototype, dan test. Teknik rekayasa yang digunakan untuk membuat produk ini menyesuaikan bentuk limbah kayu produksi yang tersedia. Kreativitas bentuk yang dipilih merupakan bentuk yang menampilkan kesan elegan. Bentuk serta bahan yang digunakan juga mudah ditemukan untuk memudahkan pekerja kayu yang diberdayakan. Hasil produk akhir tersebut sudah melalui tahap evaluasi dengan diuji fungsi serta nilai jualnya pada bazar creativepreneurship di Universitas Kristen Petra. Dengan rekayasa material limbah kayu produksi furnitur menjadi lampu tidur yang diolah secara kreatif dengan memasukkan nilai fungsi dan estetika, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat mampu menjawab masalah penumpukan limbah yang dapat menganggu keseimbangan ekologi. Melalui proses rekayasa, produk ini merupakan produk berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi. | in_ID |