Model Pembelajaran Strategi Menulis Terbimbing (SMT)
Abstract
Pembelajaran apresiasi sastra dalam tataran praktis di SMA kurang mendapatkan perhatian dan
terkesan tidak terlalu penting. Jika diamati, terdapat beberapa aspek yang menjadi kendala dalam
mengembangkan pembelajaran apresiasi sastra. Aspek pertama terkait dengan masalah kebijakan
yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan dalam mengembangan pembelajaran apresiasi sastra
khususnya dalam kegiatan menulis sastra. Aspek yang kedua, keterbatasan sarana dan prasarana
pembelajaran sastra. Oleh karena keterbatasan tersebut, maka pembelajaran apresiasi sastra tidak
menjadi sesuatu yang harus ada dalam proses belajar mengajar bahasa dan sastra khususnya
pembelajaran menulis naskah drama. Aspek lain yang juga menjadi kendala adalah keterbatasan
bahan bacaan guru dan minimnya publikasi sastra, serta alokasi jam pelajaran. Dalam upaya
meningkatkan pembelajaran apresiasi sastra, guru yang kreatif pada akhirnya menjadi prasyarat
yang tidak dapat ditawar-tawar. Kreativitas guru dipertaruh-kan untuk menghadapi tantangan
memasuki abad pengetahuan, di mana guru harus mampu meningkatkan pembelajaran apresiasi
sastra di tengah iklim yang tidak meng-untungkan dan penuh keterbatasan. Makalah ini mencoba
menguraikan tentang: (1) mengembangkan kebutuhan siswa akan pembelajaran yang berkaitan
dengan menulis sastra, (2) bagaimanakan model ini dikembangkan sebagai upaya meningkatkan
kemampuan bersastra siswa.