Show simple item record

dc.contributor.authorWardhani, Junita Dwi
dc.date.accessioned2018-04-21T02:48:01Z
dc.date.available2018-04-21T02:48:01Z
dc.date.issued2017-08
dc.identifier.citationAndriyani, Fera. 2015. Teori Belajar Behavioristik dan Pandangan Islam tentang Behavioristik. (Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam). Edisi 10 No. 2 Hal. 165-180. Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua. (Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budiningsih, C.A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 4. No. 1-Tahun 2016. Gunadi, Tri. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Penebar Swadaya Isjoni.2012. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena Lasmawan, Wayan. 2010. Menelisik Pendidikan IPS dalam Perspektif Kontekstual-Empiris. Singaraja: Mediakom Indonesia Press Bali. Mutiah, D. 2010. Psikologi Bermain AnakUsia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Pangastuti, ratna. 2014. Edutainment PAUD. Yogyakarta: Pustaka pelajar Prosiding Seminar Nasional. 2015. “Peran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia”. Bandung: Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada Rusdinal, Elizar. 2005. Pengelolaan Kelas di Taman Kanak-kanak, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Solehuddin, M. 2002. “Pembelajaran Anak Usia Dini Berorientasi Perkembangan”. Makalah. Bahan Pelatihan Penulisan Buku Ajar Bagi Para Dosen PGTK se-Indonesia yang Diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 26-28 Agustus. Yogyakarta: Depdiknas- Dirjen Dikti Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Suryani, L. 2007. “Analisis Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini dalam Masyarakat Indonesia”. Jurnal Ilmiah VISI PTK‐PNF, 2(1). Sujiono. 2014. Metode Pengembangan Kognitif .Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Yamin, M. 2013. Strategi dan Model dalam Metode Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Group. Trianto Ibnu Badar al-Tabany. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual. Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI). Jakarta: Prenada Media Group Zulhammi. 2015. “Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik dalam Perspektif Pendidikan Islam”. Jurnal Darul Ilmiah Vol. 3 No.1 Hal.105-127 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional http://download.portalgaruda.org/article.php?article=430402&val=4072&title https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.co.id/2014/09/prinsip-umum-dalam-pembelajaran paud.htmlid_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-102-7
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9686
dc.description.abstractAnak merupakan pribadi yang unik. Mengenal karakteristik anak untuk kepentingan proses pembelajaran merupakan suatu keniscayaan. Adanya pemahaman yang jelas tentang karakteristik anak akan memberikan kontribusi terhadap tujuan pembelajaran secara efektif. Sifat egosentris merupakan salah satu karakteristik anak usia TK. Egosentris merupakan ketidakmampuan anak untuk melihat sudut pandang lain. Sikap egosentris ini pada usia-usia tertentu dinilai wajar dan alamiah, tetapi apabila sifat egosentris ini dibiarkan maka akan berakibat buruk tidak hanya pada dirinya sendiri tetapi juga kepada orang lain. Meskipun sifat egosentris ini sifatnya tidak menetap, tetapi guru perlu memberikan stimulasi yang tepat. Jika anak tidak diajarkan untuk melihat dari sudut pandang orang lain, maka egosentris bisa menetap sampai anak dewasa. Guru dalam setiap melakukan pembelajaran pastilah ada tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah memilih model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) adalah sebuah model pembelajaran yang mengutamakan keterlibatan anak secara penuh dan aktif. Model ini merupakan salah satu strategi pembelajaran dapat dijadikan solusi untuk mengurangi sifat egosentris anak usia TK.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke -2id_ID
dc.titlePemilihan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Sebagai Solusi Mengurangi Sifat Egosentris Anak Usia TKid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record