Menumbuhkan Empati Mahasiswa Melalui Matakuliah Pendidikan Jasmani Adaptif
Abstract
Artikel ini merupakan kajian pemikiran ilmiah yang bertujuan sebagai gagasan tentang upaya
menumbuhkan empati mahasiswa. Seperti diketahui bersama bahwa bahwa dewasa ini negara
dan bangsa Indonesia sedang dilanda berbagai krisis. Salahsatu krisis yang menyebabkan
keprihatinan adalah krisis moral. Beberapa fakta krisis moral yang terjadi dalam masyarakat
antara lain ditandai oleh (1) hilangnya kejujuran, (2) hilangnya rasa tanggung jawab, (3)
tidak mampu berpikir jauh ke depan (visioner), (4) rendahnya disiplin, (5) krisis kerjasama,
(6) krisis keadilan, dan (7) krisis kepedulian. Tidak hanya di lingkungan masyarakat umum,
ironisnya krisis moral ini juga mulai dijumpai di dalam lingkungan masyarakat akademik
salahsatunya adalah lingkungan kampus dengan ditandai sering ditemuinya sikap dan perilaku
mahasiswa yang bertentangan dengan nilai moral sebagaimana disebutkan di atas. Oleh karena
itu penanaman nilai-nilai karakter mutlak harus dilakukan dalam setiap kegiatan di kampus
tanpa terkecuali dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam kurikulum Program Studi Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), matakuliah Pendidikan Jasmani Adaptif
menjadi salahsatu matakuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa. Pendidikan jasmani
adaptif sendiri secara umum dapat diartikan sebagai pendidikan jasmani yang disesuaikan bagi
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam proses pelaksanaan pembelajarannya, matakuliah
ini tidak hanya berupa penyampaian teori di dalam kelas, tetapi juga melalui observasi langsung
ke lapangan serta praktik pembelajaran pendidikan jasmani adaptif bagi ABK di Sekolah Luar
Biasa (SLB) yang berada di wilayah Kota Sukabumi. Melalui matakuliah yang memungkinkan
mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan ABK di SLB melalui tugas observasi dan praktik
pembelajaran ini, diperoleh berbagai manfaat antara lain: (1) menumbuhkan rasa syukur atas
karunia Allah Swt yang diberikan selama ini,: (2) menumbuhkan rasa empati kepada orang lain;
dan (3) menumbuhkan jiwa sebagai pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa.