Pengembangan Modul Pembelajaran Antropologi Budaya Dengan Pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking Untuk Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Abstract
Pembelajaran yang bersifat monoton harus mulai dihindari karena akan menciptakan proses
belajar (bosan, mengantuk, emosi, kaku, menghafal) dan materi pembelajaran tidak tersajikan
secara lebih lengkap dan komprehensif dalam menguraikan konsep-konsep antropologi budaya.
Atas dasar itulah maka dipandang perlu untuk mengadakan pembaharuan terhadap proses
perkuliahan, khususnya pada matakuliah antropologi budaya guna meningkatkan kualitas proses
dan output-nya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menghasilkan modul pembelajaran
antropologi budaya dengan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking untuk mahasiswa
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram.
Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan model 4D yang terdiri dari 4 tahapan
yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), tahap develop (pengembangan),
dan disseminate (penyebarluasan). Karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya sampai
tahap pengembangan. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa hasil validasi ahli sebesar 85%
dengan kategori sangat layak, sedangkan hasil respon dosen praktisi terhadap keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan modul pembelajaran antropologi budaya dengan pendekatan Deep
Dialogue and Critical Thinking sebesar 81% dengan kategori sangat baik dan hasil respon
yang diberikan mahasiswa setelah dibelajarkan menggunakan modul pembelajaran antropologi
budaya dengan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking sebesar 85% dengan kategori
sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran antropologi
budaya dengan pendekatan Deep Dialogue and Critical Thinking sangat layak untuk digunakan
dalam proses pembelajaran pada matakuliah antropologi budaya.