Show simple item record

dc.contributor.authorFitriadi, Ratnanto
dc.contributor.authorChristanto, Aditya Nugroho
dc.date.accessioned2018-05-24T07:27:00Z
dc.date.available2018-05-24T07:27:00Z
dc.date.issued2018-03
dc.identifier.citationAdy, W. A. (2011). Pengembangan Desain Kursi Roda Khususnya pada Lansia Berdasarkan Citra (Image) Produk dengan Metode Kansei Engineering. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Batan, I. L. (2012). Desain Produk. Surabaya: Inti Karya Guna. Fadillah, A. (2015). Implementasi Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah. Ilmu Pemerintahan, 3 (2), 1083-1097. Febriantoko, B. W. (2012). Reverse Engineering Sebagai Basis Desain Pengembangan Mobil Mini Truk Esemka. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, (hal. 318-324). Yogyakarta. Harsokoesoemo, H. D. (2004). Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk) Edisi Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Irvan, M. (2011). Fase Pengembangan Konsep Produk dalam Kegiatan Perancangan dan Pengembangan Produk. Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 4 No. 3, 261-274. Kumar, A., Jain, P., & Pathak, P. (2013). Reverse Engineering in Product Maanufacturing: an Overview. DAAAM International Scientific Book 2013, 665-678. Nurjanah, S. (2013). Analisis Pengembangan Program Bisnis Industri Kreatif Penerapannya Melalui Pendidikan Tinggi. JMA Volume 18 No. 2, 141-151. Pangestu, M. E. (2008). Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Jakarta. Raja, V., & Fernandes, K. J. (2008). Reverse Engineering An Industrial Perspective. British Library Catalouging in Publication Data, Springer Series in Advanced Manufacturing. Sholikin, & Bintoro, C. (2016). Penerapan Reverse Engineering pada Analisa Tegangan Bracket Engine Mounting. Jurnal of Mechanical Engineering and Mechatronics, 23-30. Simatupang, T. M., Yudoko, G., Handayati, Y., Pascasuseno, A., Permadi, K., & Listiani, W. (2008). Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kreatif di Kota Bandung. Manajemen Teknologi Volume 8 No. 1. Sukirman. (2014). Kontruksi Ulang Reaktor Biogas Menggunakan Metode Reverse Engineering. Teknoin Vol. 20 No.1, 01-07. Susilo, R. P., & Maulana, R. A. (2016). Perancangan dan Pengembangan Produk Pigura Putar dengan Menggunakan Metode SWOT dan QFD. Perancangan dan Pengembangan Produk, 1-26. Tjandra, S., Fang, K. L., & Suteja, T. J. (2012). Perancangan Ulang Mesin Stuffing Ribbon pada PT. XYZ dengan Metode Reverse Engineering. IPTEK Volume 16 No. 1, 40-54. Wibowo, D. B. (2006). Memahami Reverse Engineering Melalui Pembongkaran Produk di Program S- 1 Teknik Mesin. Traksi Vol. 4 No. 1, 20-31.id_ID
dc.identifier.issn2621-0789
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9768
dc.description.abstractKoran merupakan salah satu media informasi yang dicetak pada kertas yang berisi berita terkini dari politik sampai sindiran lewat karikatur sehingga diminati semua kalangan tidak terkecuali. Namun koran yang sudah selesai dibaca oleh pembeli biasanya diabaikan bahkan dibuang atau dijual ke tukang loak karena akan mengotori rumah. Pemanfaatan barang yang sudah tidak berguna dengan memanfaatkan kreativitas individu atau kelompok untuk menciptakan lapangan pekerjaan termasuk kedalam industri kreatif. Salah satu pelaku usaha indsurti kreatif dalam kerajinan di Solo yaitu Di-pik Craft dengan hasil olahan koran bekas yang diproduksi menjadi tas, wayang, tempat lampu, frame foto dan lain-lain sesuai keinginan pembeli. Di-pik Craft mengolah koran bekas dengan 4 (empat) macam teknik secara manual, yaitu teknik linting, teknik plintir, teknik anyam dan teknik bubur koran sehingga mengakibatkan waktu produksi lama dan menyebabkan mahalnya biaya produksi, salah satunya teknik linting. Proses pelintingan koran memerlukan waktu yang lama karena fokus pada kepadatan lintingan koran, tidak seperti teknik linting pada umumnya yang menggunakan lidi sebagai alat pelinting koran karena menimbulkan lubang didalamnya. Penelitian ini adalah merancang dan membuat alat pelinting koran dengan menggunakan metode reverse engineering dengan mengacu pada alat pelinting rokok. Penggunaan metode reverse engineering dapat diterapkan karena bisa menciptakan kembali model dengan baik dan bernilai tinggi dengan membutuhkan pemahaman tentang fungsi bagian dari model dan keterampilan untuk meniru karakteristik model. Hasil penelitian ini berupa perancangan alat pelinting koran dengan keunggulan yaitu melinting koran lebih cepat dari perhitungan waktu baku yang diperoleh sebesar 3,29 menit menjadi waktu baku yang diperoleh sebesar 1,52 menit. Kemudian alat pelinting koran mampu mengurangi resiko cidera pada telapak tangan dan mengurangi lintingan koran yang sobek.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherIENACO (Industrial Engineering National Conference) 6 2018id_ID
dc.subjectIndustri Kreatifid_ID
dc.subjectPelinting Koranid_ID
dc.subjectWaktu Produksiid_ID
dc.subjectReverse Engineeringid_ID
dc.titleDesain Alat Pelinting Koran pada Industri Kreatif Pengolahan Limbah Koran Di-Pik Craftid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record