Show simple item record

dc.contributor.authorSetiawaty, Rani
dc.contributor.authorPutra, Dodik Murdiyanto Laksmana
dc.contributor.authorAmin, Muhammad Khairil
dc.contributor.authorWahyudi, Agus Budi
dc.date.accessioned2018-05-25T02:16:26Z
dc.date.available2018-05-25T02:16:26Z
dc.date.issued2018-04
dc.identifier.citation[1] Khasan, Auriga Maulana Sumarwati, dan Budhi Setiawan. 2014. “Pemakaian Disfemisme dalam Berita Utama Surat Kabar Joglo Semar”. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 2 (3): 1-12. [2] Kurniawati, Heti. 2011. “Eufemisme dan Disfemisme dalam Spiegel Online”. Jurnal Litera, 10 (1): 5163. [3] Mahsun, M.S. 2014. Metode Penelitian Bahasa Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi Metode dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [4] Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pelajaran dalam Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. [5] Refmiyanti, Agustina, dan Erizal Gani. 2012. “Ungkapan Makian Bahasa Minangkabau di Kenagarian Taluk Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1 (1): 381-389. [6] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. [7] Utami, Susilo, Markhamah, dan Atiqa Sabardila. 2010. “Konteks, Acuan, dan Partisipan Disfemisme pada Ujaran Siswa SMP Negeri 3 Ungaran”. Jurnal Penelitian Humaniora, 11 (1): 1-17. [8] Wahyudi, Agus Budi. 2016. “Pengkreasian Stiker Vulgar sebagai Tindakan Bermoral”. Jurnal Bahastra, XXXVI (1): 1-22. [9] Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9781
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) acuan ungkapan vulgar, (2) fungsi ungkapan vulgar, dan (3) pengkreasian ungkapan vulgar dalam komentar akun facebook Presiden Joko Widodo sebagai inovasi bahan ajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata dan kumpulan kata yang mengandung ungkapan vulgar atau disfemia dalam komentar akun facebook Presiden Joko Widodo. Data yang dianalisis berjumlah 27 data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat dan teknik pustaka. Teknik validasi data menggunakan triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan metode padan referensial dan metode agih teknik ganti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, acuan ungkapan vulgar yaitu acuan binatang, benda, kekerabatan, profesi, sifat atau keadaan, dan aktivitas. Kedua, fungsi ungkapan vulgar yang muncul yaitu sebagai alat menggerutu atau mencomel, pengungkap rasa kesal, menghina, pengungkapan rasa keheranan, mengolok-olok, pemakian, menunjukkan rasa tidak hormat, menyindir, bercanda atau melawak, mengejek, mengungkapkan emosi yang kuat dan ekstrim, mengancam, dan mengkritik. Ketiga, ungkapan vulgar dapat dikreasikan menjadi ungkapan santun sebagai wujud tindakan santun bermedia. Selanjutnya, dapat diinovasikan menjadi bahan ajar Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi kelas X dalam KI. 4 dan KD 4.14 tentang teks biografi.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2018id_ID
dc.titlePengidentifikasian dan Pengkreasian Ungkapan Vulgar Pada Komentar Akun Facebook Presiden Joko Widodo Sebagai Inovasi Bahan Ajarid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record