Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Wajan TS Putra Yogyakarta
dc.contributor.author | Linauliyamara, Rimadilla Rizqy | |
dc.contributor.author | Nurcahyati, N | |
dc.contributor.author | Muqaffi, Mufti Sayid | |
dc.date.accessioned | 2018-05-26T01:21:12Z | |
dc.date.available | 2018-05-26T01:21:12Z | |
dc.date.issued | 2018-03 | |
dc.identifier.citation | Apple, James M., 1977, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi ke tiga, ITB, Bandung. Kurniawati, A. E,. et al., 2014, Peningkatan Kapasitas Produksi Pada Divisi Cutting di PT Bina Busana Internusa dengan Menggunakan Metode Simulasi, Jurnal Teknik Industri, hal. 1-14 Muther, R., 1955, Practical Plan Layout, New York, McGraw Hill. Ojaghi, Y., & et. al, 2015, Production Layout Optimization for Small and Medium Scale Food Industry, 12th Global Conference on Sustainable Manufacturing, hal. 247-251 Purnomo, H., 2004, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Edisi ke-1, Graha Ilmu, Yogyakarta Tompkins J.A., White J.A., Bozer, Tanchoco J.M.A., 2003, Facilities Planning, Third Edition, John Willey & Sons, Inc, California. Wignjosoebroto, Sritomo, 2003, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Edisi Pertama, Jakarta: Guna Widya. | id_ID |
dc.identifier.issn | 2621-0789 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/9800 | |
dc.description.abstract | TS Putra Yogyakarta merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan wajan dan citel. Berdasarkan alur proses produksi tata letak fasilitas pada perusahaan ini belum baik karena pemanfaatan lokasi untuk setiap departemen belum efektif dan banyak memakan tempat sehingga terjadi penumpukan dibeberapa departemen yang membuat jalur pemindahan barang semakin sempit, serta alur produksi belum memperhatikan hubungan kedekatan antar departemen. Dalam mengatasi permasalahan ini dilakukan perancangan ulang tata letak fasilitas sebagai upaya meningkatkan performansi serta mengurangi ongkos material handling. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah ARC yang bertujuan untuk melihat hubungan setiap aktivitas serta penggunaan software Corelap untuk melihat hasilnya. Metode selanjutnya yaitu proses analisis dari proses produksi sebagai alternatif kedua. Untuk memodelkan sistem produksi digunakan software flexsim serta uji statistik untuk melihat tingkat keberhasilan alternatif yang diusulkan. Dari kedua alternatif yang diusulkan dihasilkan bahwa alternatif paling optimal adalah alternatif kedua. Dari hasil uji pemilihan alternatif dan perbandingan OMH, alternatif kedua mencapai OMH sebesar 75198.63 satuan nilai dan penghematan OMH sebesar 20,45% sedangkan untuk OMH alternatif pertama sebesar 88712.99 satuan nilai dan penghematan OMH sebesar 6,16% dari model awal OMH sebesar 94535.21 satuan nilai. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | IENACO (Industrial Engineering National Conference) 6 2018 | id_ID |
dc.subject | ARC | id_ID |
dc.subject | Corelap | id_ID |
dc.subject | Flexsim | id_ID |
dc.subject | Proses analisis | id_ID |
dc.title | Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Wajan TS Putra Yogyakarta | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
IENACO (Industrial Engineering National Conference) 6 2018
Peluang dan Tantangan Industri Kreatif di Era Industry 4.0