dc.identifier.citation | Cane, 1998. Establishing Kaizen Culture, Circuit Assemble, November. Endang WA., Indri C., ,Netty, 2015, Analisis Produktivitas Pada Proses Penyepuhan dengan Metode Green Productivity,,Prosiding IENACO, Program studi Teknik Industri, Universitas Muhamadiyah Surakarta, Surakarta Endang WA, 2011, Usulan Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Guna meningkatkan Kinerja pekerja Industri kecil Mozaik, procceding 11th National Conference of Indonesian Ergonomics Society, Universitas Indonesia, Jakarta Endang WA, 2009, Perancangan Alat Pemecah Kedelai yang Ergonomis dengan Pendekatan Integrasi Model kano dan Function Deployment, Jurnal Technoscientia, Vol.1. No.2 Februari, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, Yogyakarta Gaspersz, Vincent. 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta Osada, Takashi. 2002. Sikap Kerja 5S. Penerit PPM. Jakarta. Pujawan, I. N., 2005. Supply Chain Management. Guna Widya, Surabaya. Supriyono. 2003. Cleaner Production and Cleaner Production. http//www.unep.fr./5cp/cp. Tanggal akses 1 Januari 2016 Score, 2013. Produksi Bersih Meningkatkan Produktivitas, International Labour Organization, pp 1-2 Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Penerbit PT Guna Widya. Jakarta Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Penerbit PT. Guna Widya. Jakarta | id_ID |
dc.description.abstract | Home Industri Bu Atun salah satu industri yang bergerak dibidang pembuatan Nata de Soya yang terletak di Gunungan Demangan, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Namun, saat ini industri ini belum menggunakan metode ataupun konsep tertentu untuk melakukan perbaikan. Sehingga masih terjadi pemborosan dan pembuangan limbah sembarangan yang berakibat pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada proses pengolahan nata de soya untuk perbaikan efisiensi menggunakan konsep Lean Manufacturing untuk mengurangi pemborosan dan menggunakan konsep Green untuk mengolah limbah. Dari hasil identifikasi dan perhitungan yang telah dilakukan terdapat beberapa jenis waste yang kemudian dilakukan penerapan kaizen dan perbaikan layout. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi pengurangan waktu proses produksi keseluruhan dari 339,67 menit menjadi 330,56 menit yaitu sebesar 9,10 menit dan mengalami peningkatan efisiensi sebesar 2,68%. Limbah cair yang dihasilkan setiap hari 20 liter dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair. Pupuk cair dapat dijual dengan harga Rp. 20.000, sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan kotor setiap hari sebesar Rp. 20.000 x 20 liter = Rp. 400.000. | id_ID |