dc.identifier.citation | Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi kreatif Indonesia 2025, Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015. Jakarta: Departemen Perdagangan RI, (Online), (http://www.buku-1-rencana-pengembangan-ekonomi-kreatif-indonesia-2009.pdf (SECURED)- Adobe Reader, diakses 3 September 2017. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik. 2011. Wayang sebagai Media Komunikasi Tradisional dalam Diseminasi Informasi. Jakarta: Kementrian Komunikasi dan Informatika RI. Fitriani, Rachma., Djaja, Komara., Sutedja, Rudy. 2012. Ekonomi Kreatif Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan Sosial dan Kewilayahan Di Kota Cimahi Jawa Barat. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hazeu, G.A.J., Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Toneel, Leiden, E.J. Brill, 1987. Kern, R.A., De Wayang Beber van Patjitan, Tijdscrift voor Indisce Tall-, Land-, en Volkenkunde, Batavia Genootschape van kunsten en Watenschappen, Batavia Albricht &Co. Martinus-Nijhoff, ‘s-Gravenhage, 1909. Kusumastuti, Eny. 2009. Seni Pertunjukan Wisata sebagai Industri Ekonomi Kreatif , (Online), (http://eny-tari.blogspot.com/2009/05/seni-pertunjukanwisata-sebagai.html), diakses 12 Desember 2017. Mulyono, Sri. 1989. Simbolisme dan Mistisisme dalam Wayang. Jakarta: Gunung Agung. Primadi, Tabrani. 2012, Bahasa Rupa, Jakarta: Penerbit Kelir Sajid, R.M., Bauwarna Kawruh Wayang, Wayang Beber, Surakarta, Raksa Pustaka, Pura Mangkunegaran Surakarta, 1980. Storey, Jhon. 2007. Pengantar Komprehensif Teori dan Metode Cutural Studies dan Kajian Budaya Pop (Terjemahan Laily Rahmawati). Yogyakarta: Jalasutra Soedarsono. 2000. Masa Gemilang dan Memudar Wayang Wong Gaya Yogyakarta Seri Pustaka Keraton Nusantara 3. Yogyakarta: Tarawang. Sudarsono. 1974. Seni Pertunjukan Indonesia .Yogyakarta : Konservatori Tari Indonesia Yogyakarta Suharyono, Bagyo. Wayang Beber Wonosari, Wonogiri : Bina Citra Pustaka, 2005. Sujarno. 2003. Seni Pertunjukan Tradisional Nilai, Fungsi dan Tantangan. Yogyakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Teeuw, 1983, Membaca dan Menilai Sastra, Jakarta: Gramedia Ulbricht. (1970). Wayang Purwa Shadow of the Past. Kuala Lumpur. Oxford University Press. Winoto, Irfan, 2006, Parodius : Wayang Dalam Dunia “Resolusi Rendah. __, Enie Wajang Beber Vorstellung in Jogjakarta, Batavia, Notulen van Directie Verderingvan het Bataviaasch Genootschap van Kunsteen en Watenschappen, 1902. | id_ID |
dc.description.abstract | Wayang beber merupakan salah satu budaya warisan dari tanah Indonesia. Wayang beber yang dulunya merupakan suatu pertunjukan yang dipakai untuk acara ruwatan, bersih desa, penyembuhan orang sakit, dan acara penting tertentu di Jawa kini mengalami berbagai kemunduran dalam hal pementasan dan kurang diminati oleh sebagan kalangan masyarakat. Penelitian ini akan membahas strategi dalam upaya mengenalkan wayang beber kontemporer sebagai bentuk industri kreatif bidang seni pertunjukan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi komunitas wayang beber kontemporer, melakukan wawancara mendalam dan melihat pertunjukan wayang beber kontemporer. Selanjutnya dilakukan proses merangkum dan memilih hal-hal yang pokok, mendokumentasikan dan memfokuskan pada hal-hal yang penting tentang strategi pertunjukan kesenian wayang beber kontemporer menjadi industri kreatif dalam hal pertunjukan. Wayang beber kontemporer hadir dengan memperkenalkan kembali pertunjukan wayang beber diberbagai segi keramaian masyarakat, selanjutnya pertunjukan dikemas dengan pertunjukan lebih sederhana, lebih singkat, lebih menghibur, menggunakan lighting modern, menggunakan figur baru, dan cerita yang dibawakan juga mengadopsi isu-isu yang sedang populer saat ini. Penelitian ini pentng mengingat wayang beber merupakan sebuah warisan budaya yang patut untuk diperkenalkan kembali kepada masyarakat luas, agar pertunjukan wayang beber tidak mengalami kepunahan, sehingga wayang beber akan tetap lestari dan berkembang. | id_ID |