Film Sebagai Media Pembelajaran Wacana Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Wacana Kritis pada Film Rudy Habibie)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan bahwa media pembelajaran wacana dapat dilakukan dengan film. Penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran, sehingga pemilihan media yang tepat sangat berpengaruh. Film bukan sekadar media tetapi dapat juga digunakan sebagai objek dari penelitian analsis wacana. Analisis wacana yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimensi kewacanaan Norman Fairclough, yang meliputi produsksi wacana, penyebaran, dan konsumsi wacana. Penelitian ini mengguanakan metode kualitatif analisis isi, dengan lebih spesifik pada analisis wacana kritis. Data dalam penelitian ini adalah film Rudy Habibie. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa film dapat digunakan sebagai media yang mampu menarik mahasiswa dalam melakukan analisis wacana kritis. Film Rudy Habibie dapat dijadikan objek penelitian analisis wacana kritis. Berdasarkan hasil analisis dimensi kewacanaan Norman fairclough diketahui film Rudy habibie diproduksi oleh MD Picturs dengan Produser Manoj Punjabi, dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Tim produksi film Rudy Habibie mertupakan orang yang sudah ahli dan tidak diragukan lagi sehingga semuanya diperhatikan. Film yang tayang pada tahun 2016 ini melakukan penyebaran (teks) film Rudy Habibie dengan menggunakan berbagai media baik media sosial maupun media massa. Penyebaran teks yang beragam tersebut membuat film Rudy Habibie dapat dikonsumsi dan ditonton oleh dua juta lebih penonton. Hal tersebut membuktikan wacana yang dibuat dalam bentuk film Rudy Habibie ini berhasil, karena mendapat sambutan yang baik dari penerimanya dalam hal ini penonton.