Struktur Sosial dalam Serat Yusuf dan Puisi Asmaradana Karya Goenawan Mohamad
View/ Open
Date
2018-04Author
Setyoningrum, Indri
Koyimah, Husnul
Kurniawan, Riki
Huda, Miftakhul
Metadata
Show full item recordAbstract
Fenomena yang diangkat dalam karya sastra begitu banyak menggambarkan kejadian yang dialami oleh masyarakat pada umumnya. Segala aspek kehidupan dirangkum dalam ungkapan karya sastra, dengan dilatar belakangi oleh tatanan kehidupan sosial masyarakat meliputi adat istiadat, kebiasaan, sikap, tata cara kehidupan, agama, proses berpikir, cara berperilaku, berpakaian, berbahasa, cara memandang sesuatu, dan sebagainya. Tidak heran karya sastra selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Kisah Nabi Yusuf merupakan kisah terbaik (ahsanul Qushash) dari aspek gaya, kandungan makna, dan tujuannya. Memiliki hubungan erat dengan karya sastra lainnya, Puisi Asmaradana dikombinasikan sehingga diperoleh kajian sastra banding yang padu dan bermakna.
Tatanan sosial yang mengatur perilaku manusia sering disebut struktur sosial. Penelitian ini mengkaji struktur sosial Serat Yusuf dan Puisi Asmaradana karya Goenawan Mohamad. Tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu merumuskan dan memaparkan struktur sosial yang berupa bentuk invensi, difusi, dan konsekuensi dalam Serat Yusuf dan Puisi Asmaradana yang dapat dikembangkan dalam khazanah ilmu bahasa, sastra, dan pemanfaatan bahan ajar berbasis religi. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan comparative literature. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragraf yang mencerminkan struktur sosial dalam Serat Yusuf dan Puisi Asmaradana. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka, buku-buku pendukung, dan sumber-sumber lain yang terkait. Kesimpulan dari penelitian ini antara Serat Yusuf dan puisi Asmaradana merupakan kajian sastra bandingan yang memiliki kesamaan benang merah dalam aspek segi religi. Struktur sosial dalam dua karya sastra mengandung pelajaran berharga dalam aspek kehidupan manusia diantaranya nilai moral religi, moral kemanusiaan, moral sosial, moral kesabaran, dan kesetiaan yang tidak hanya bermanfaat menambah wawasan dan keilmuan pribadi ataupun lingkungan, tetapi juga dapat dijadikan pengembangan alternatif bahan ajar sesuai nilai-nilai luhur budaya Jawa, bangsa, serta agama.