• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajarannya
    • Seminar Nasional KBSP V 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajarannya
    • Seminar Nasional KBSP V 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Eufemisme Bentuk One For One Substitution pada Komentar Media Sosial Presiden Joko Widodo dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (853.2Kb)
    Date
    2018-04
    Author
    Setiawaty, Rani
    Putra, Dodik Murdiyanto Laksmana
    Amin, Muhammad Khairil
    Wahyudi, Agus Budi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Media sosial merupakan suatu alat yang dapat menghubungkan antar pengguna untuk berbagi informasi secara cepat dan bersifat global. Media sosial milik Presiden Joko Widodo sering digunakan untuk memberitakan kegiatan publik. Pemberitaan kegiatan publik tersebut mendapat respon atau komentar positif dari masyarakat. Komentar positif diidentifikasi berdasarkan penggunaan eufemisme bentuk one for one substitution (satu kata menggantikan kata lain). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eufemisme bentuk one for one subtitution pada komentar media sosial Presiden Joko Widodo yang diimplikasikan dalam bahan ajar bahasa indonesia kelas VIII. Data penelitian berupa kata, kelompok kata, dan kalimat yang mengandung eufemisme bentuk one for one substitution dalam komentar media sosial facebook Presiden Joko Widodo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat dan teknik pustaka. Teknik validasi data menggunakan triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan metode padan referensial dengan pendekatan semantik dan metode agih dengan teknik ganti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, terdapat eufemisme bentuk one for one substitution dalam komentar media sosial Presiden Joko Widodo yaitu dianaktirikan, mohon, penggerak, prasejahtera, indahkan, dininabobokan, diaudit, harga istimewa, tunawisma, istana, bawah, dibebastugaskan, dipingpong, dianulir, cerca, ploletar, dijarah, tunakarya, priyayi, dan mutasi. Fungsi eufemisme yang muncul yaitu sebagai alat menghaluskan ucapan, berdiplomasi, menghindari tabu, ekspresi sopan santun, menghindari rasa malu, dan menghindari rasa takut. Kedua, eufemisme bentuk one for one substitution dalam akun media sosial Presiden Joko Widodo dapat diimplikasikan dalam pembelajaran sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 kelas VIII dalam KI.4 dan KD. 4.11 mengenai teks diskusi.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9918
    Collections
    • Seminar Nasional KBSP V 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV