Ekokritik dalam Puisi Catatan 10 Januari 1989, Siang Karya Wiji Thukul
Abstract
Karya sastra merupakan karya imajinatif bermediumkan bahasa yang fungsi estetiknya dominan. sebagai media ekspresi. Karya sastra, dimanfaatkan oleh sastrawan guna menciptakan efek terhadap pembaca, baik itu berupa efek estetik maupun berupa cerminan dari masyarakat sekitar. Karya sastra lahir ditengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksi terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya. Permasalahan lingkungan menjadi salah satu topik bahasan yang menarik untuk diperbincangkan. Sayangnya permasalahan lingkungan jarang dibicarakan oleh pengarang daripada permasalahan sosial maupun politik. Catatan 10 Januari 1989 Siang karya Wiji Thukul adalah salah satu puisi yang menceritakan tentang permasalahan lingkungan. Puisi Catatan 10 Januari 1989 Siang karya Wiji Thukul dikaji dengan perpektif ekologi sastra. Adapun hasil dari pembahasan adalah latar sosiohistoris pengarang, struktur lahir dan batin yang membangun puisi dan ekoritik yang terkandung dalam puisi Catatan 10 Januari 1989 Siang karya Wiji Thukul. Secara Secara mimesis puisi tersebut merefleksikan adanya pencemaran lingkungan terutama di selokan. Secara ekokritik penyair mengetahui bahwasanya banjir bandang yang dialami oleh masyarakat disekitarnya diakibatkan oleh ulah dari manusia itu sendiri.