Identitas Budaya dalam Sastra Anak Serial Kecil-kecil Punya Karya
Abstract
Sastra anak pada hakikatnya merupakan sastra yang diperuntukkan bagi anak. Artinya, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menunjang perkembangan anak, baik perkembangan kognitif maupun moral. Selain itu, sastra anak sesuai dengan kejiwaan anak-anak, seperti konflik yang ditawarkan, alur yang digunakan, dan nilai yang terkandung. Pada dekade terakhir muncul sastra anak dalam serial kecil-kecil punya karya (KKPK). Karya sastra tersebut diciptakan oleh anak, bernuansa anak, sudut pandang anak, nilai yang diyakini anak, dan diperuntukkan bagi anak. Hal yang menarik adalah identitas budaya yang menyertai KKPK tersebut. Secara teoretis, karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya. Kondisi demikian karena sastrawan memiliki latar belakang budaya. Akan tetapi, dalam kasus KKPK, sastrawan adalah anak-anak yang belum begitu terikat oleh budaya. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah memaparkan simbol budaya dan interpretasi maknanya sebagai identitas dalam sastra anak.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan ancangan teori etnografi. Data dalam penelitian ini adalah simbol budaya yang diungkapkan melalui satuan lingual kata, frasa, atau kalimat. Sumber data penelitian ini adalah sastra anak dalam serial KKPK. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu identifikasi simbol budaya, klasifikasi berdasarkan simbol yang serumpun, interpretasi makna berdasarkan teori identitas yang dikemukakan oleh Blommaert.
Temuan penelitian ini di antaranya adalah identitas budaya dalam sastra anak yang tergabung dalam serial KKPK meliputi identitas yang termasuk ‘othering’ dan identitas warisan. Kedua identitas ini tetap muncul dengan varian khas anak di dalam KKPK. Selain itu, anak cenderung membentuk budaya baru yang berbeda dengan kondisi masyarakat.