KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS KEHIDUPAN KELUARGA (STUDI KOMPARASI ANTARA PEKERJA WANITA PENUH WAKTU DAN PEKERJA WANITA PARUH WAKTU DI WILAYAH SURAKARTA)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris perbedaan konflik
pekerjaan-keluarga antara wanita bekerja penuh waktu dengan wanita bekerja
paruh waktu, untuk menguji secara empiris perbedaan kualitas kehidupan dalam
rumah tangga antara wanita bekerja penuh waktu dengan wanita bekerja paruh
waktu dan untuk menguji secara empiris hubungan antara konflik pekerjaankeluarga
dengan kualitas kehidupan dalam rumah tangga. Dalam penelitian ini,
subjek penelitian (responden) dibedakan menjadi kelompok wanita bekerja penuh
waktu dan wanita bekerja paruh waktu dan didasarkan kepada tingkat pendidikan
yang dicapai. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience non
random sampling artinya questioner yang digunakan sebagai alat analisis adalah
berdasarkan hasil jawaban responden secara lengkap dari questioner yang
terkumpul. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel konflik
pekerjaan-keluarga sebagai variabel independen dan kualitas kehidupan dalam
keluarga sebagai variabel dependen. Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Analisis multivariate (ANOVA) dan correlation pearson. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan konflik antara
pekerjaan dan keluarga diantara wanita bekerja penuh waktu dengan wanita
bekerja paruh waktu. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan terbesar
konflik antara pekerjaan dan keluarga terjadi pada kelompok responden penuh
waktu dan kelompok wanita paruh waktu pendidikan rendah dibandingkan
dengan kelompok pekerja lainnya, yaitu kelompok respoden paruh waktu
pendidikan tinggi dan penuh waktu pendidikan rendah serta kelompok responden
penuh waktu pendidikan tinggi dan penuh waktu pendidikan rendah. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kualitas keluarga yang
signifikan antara wanita bekerja penuh waktu dengan wanita bekerja paruh
waktu. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan kualitas keluarga terbesar
terjadi pada kelompok responden penuh waktu dan paruh waktu pendidikan
rendah bila dibandingkan dengan kelompok yang lain, yaitu kelompok responden
penuh waktu pendidikan rendah dengan paruh waktu pendidikan tinggi serta
kelompok responden penuh waktu pendidikan tinggi dengan penuh waktu
pendidikan rendah. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa koefisien
korelasi konflik pekerjaan-keluarga dengan kualitas kehidupan dalam rumah
tangga memiliki hubungan positif dan sangat kuat. Secara spesifik, jika konflik
pekerjaan-keluarga tinggi maka kualitas kehidupan dalam rumah tangga juga
tinggi.