dc.identifier.citation | Amalina, F.R. 2014. Angka Kejadian Pneumonia Pada Pasien Sepsis Di ICU RSUP Dr Kariadi Semarang. Skripsi. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang. Danardono. 2011. Biostatistia dan Epidemiologi. Program Studi Statistika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Dätwyler, C., & Stucki, T. (2011, May 9). Parametric Survival Models. Retrieved from https://stat.ethz.ch/education Fatimah, E.N., Sukarsa, I.G., Susilawati, M. 2015. Pemodelan Risiko Penyakit Pneumonia Pada Balita di Provinsi Jawa Timur Dengan Pendekaatan Geographically Weighted Logistic Regression. Jurusan Matematika, Fakultas MIPA. Universitas Udayana, Bali. Hakim, E.S. 2008. Analisis Survival Kredit Perusahaan Pembayaran Sepeda Motor Dengan Menggunakan Propotional Hazard Model (Kasus PT XXX). Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta. Hartanto, S., Halim, S., Yuliana, O. 2010. Pemetaan Penderita Pneumonia di Surabaya dengan Menggunakan Geostatistik. Jurnal Teknik Industri, Volume 12, No 1, Juni 2010. KemenKes, RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Omari, A., Asamoah, D., Boateng, M., Sabago, Z. 2016. Survival Analysis of Tuberculosis Patient in Upper West Region of Ghana. International Journal of Statistics and Applications. Mathematics Department, Kwame Nkrumah University of Science and Technology, Kumasi, Ghana. Rahayu, N., Setiawan, A., Mahatma, T. 2012. Analisis Regresi Cox Proportional Hazards Pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes Mellitus. Seminar Nasionl Matematika. Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacan., Salatiga | id_ID |
dc.description.abstract | Pneumonia merupakan penyebab 15% kematian balita, yaitu diperkirakan sekitar 922.000 balita di
tahun 2015. Gejala penyakit Pneumonia yaitu menggigil, demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan
dahak, dan sesak napas. Faktor risiko ini seharusnya diperhatikan secara serius agar berdampak
signifikan pada penurunan angka kematian balita. Oleh karena itu dilakukan analisis pada data
primer pasien pneumonia. Hal ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi
ketahanan hidup penderita. Analisis yang digunakan adalah analisis survival. Penelitian ini
menggunakan data rekam medis salah satu Rumah Sakit di D.I Yogyakarta. Data yang didapatkan
sebanyak 180 pasien. Kemudian direduksi menjadi 60 pasien balita. Berdasarkan analisis deskriptif
terdapat 56 pasien yang mengalami event (membaik) dan sisanya tersensor kanan (event
meninggal). Variable prediktor yang digunakan yakni jenis kelamin, berat badan, gejala, dan usia.
Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil model regresi survival yang terbaik berdistribusi
weibull yakni S (t | x) = exp( - (exp(-1.902 + 0.673 jenis kelamin - 0.922 jenis obat) t) 1,648).
Pasien laki-laki meningkatkan peluang mengalami event sembuh 2,7 kali dibandingkan pasien
Perempuan. Kemudian, pasien yang diberikan jenis obat Cefixime, Cefotaxime, Ampicilin, Nucef
dan Farbivent meningkatkan peluang mengalami event sembuh 3,9 kali dibandingkan pasien yang
diberikan jenis obat lainnya. | id_ID |