Tinjauan Kritis Terhadap Pelaksanaan Penanganan Kerusakan Jalan
Abstract
Konstruksi jalan ditengarai selalui rusak lebih cepat. Umur pelayanannya menyusut dari
rencanyanya. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor kualitas pelaksanaan pekerjaan.
Tulisan ini melaporkan cara penanganan pekerjaan di lapangan pada pekerjaan pemeliharaan
ruas jalan Lingkar Utara Kabupaten Boyolali. Analisis kemudian dilakukan dengan cara
membandingkan prosedur pelaksanaan lapangan dan metode Bina Marga 1987. Berdasarkan
hasil survai diketahui bahwa jenis kerusakan yang dominan adalah jenis retak, ambles, dan
lubang. Jenis retak ditangani dengan memberi tambahan lapis tipis aspal pasir atau latasir.
Rusak ambles diperbaiki dengan memberi tambahan lapis Burda diatasnya, sedangkan rusak
lubang diperbaiki dengan mengisi lubang dengan struktur pondasi Telford dan lapis penetrasi
diatasnya. Diketahui bahwa cara penanganan kerusakan di lapangan tidak memperhatikan
tingkat kerusakan apakah termasuk struktur atau non-struktur. Kerusakan struktur perkerasan
yang hanya diberi lapis tambahan diatasnya menyebabkan terjadinya rambatan kerusakan
menuju struktur di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan dini pada perkerasan
dan secara keseluruhan struktur menjadi labil.