Show simple item record

dc.contributor.authorSunarjono, Sri
dc.contributor.authorWidodo, Nyoto
dc.date.accessioned2018-08-06T08:01:34Z
dc.date.available2018-08-06T08:01:34Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10241
dc.description.abstractKonstruksi jalan ditengarai selalui rusak lebih cepat. Umur pelayanannya menyusut dari rencanyanya. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor kualitas pelaksanaan pekerjaan. Tulisan ini melaporkan cara penanganan pekerjaan di lapangan pada pekerjaan pemeliharaan ruas jalan Lingkar Utara Kabupaten Boyolali. Analisis kemudian dilakukan dengan cara membandingkan prosedur pelaksanaan lapangan dan metode Bina Marga 1987. Berdasarkan hasil survai diketahui bahwa jenis kerusakan yang dominan adalah jenis retak, ambles, dan lubang. Jenis retak ditangani dengan memberi tambahan lapis tipis aspal pasir atau latasir. Rusak ambles diperbaiki dengan memberi tambahan lapis Burda diatasnya, sedangkan rusak lubang diperbaiki dengan mengisi lubang dengan struktur pondasi Telford dan lapis penetrasi diatasnya. Diketahui bahwa cara penanganan kerusakan di lapangan tidak memperhatikan tingkat kerusakan apakah termasuk struktur atau non-struktur. Kerusakan struktur perkerasan yang hanya diberi lapis tambahan diatasnya menyebabkan terjadinya rambatan kerusakan menuju struktur di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan dini pada perkerasan dan secara keseluruhan struktur menjadi labil.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSimposium Nasional Ke-10 RAPI 2011id_ID
dc.titleTinjauan Kritis Terhadap Pelaksanaan Penanganan Kerusakan Jalanid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record