Pengaruh Beban Berlebih Kendaraan Berat terhadap Umur Rencana Perkerasan Kaku pada Jalan Diponegoro, Cilacap
Abstract
Jalan Diponegoro, Cilacap, Jawa Tengah merupakan jalur utama di wilayah selatan Jawa yang banyak dilalui oleh kendaraan berat, sehingga berpotensi sering terjadi pelanggaran muatan berlebih yang dapat berpengaruh terhadap kondisi perkerasan jalan yang telah direncanakan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh muatan berlebih pada kendaraan berat terhadap kondisi jalan, yaitu mencakup vehicle damage factor, umur rencana dan kebutuhan tebal perkerasan. Data yang digunakan menggunakan data sekunder berupa data berat kendaraan aktual dari jembatan timbang Wanareja, data perencanaan jalan dari P2JN, kemudian perhitungan presentase nilai VDF akibat muatan berlebih dan penurunan umur rencana menggunakan nilai vehicle damage factor metode AASHTO (1993), NAASRA (2004), dan Bina Marga (1987). Kemudian perhitungan kebutuhan tebal perkerasan dengan metode modifikasi AASHTO (1993). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan muatan berlebih aktual yang terjadi di Jalan Diponegoro, Cilacap diperoleh peningkatan nilai VDF kumulatif, berdasar metode Bina Marga (1987) sebesar 86,68%, berdasar metode NAASRA (2004) sebesar 81,57%, sedangkan dengan metode AASHTO (1993) sebesar 95,83%. Penurunan umur rencana akibat muatan berlebih aktual berdasar metode Bina Marga (1987) sebesar 4,137 tahun, berdasar metode NAASRA (2004) sebesar 3,954 tahun sedangkan dengan metode AASHTO (1993) sebesar 4,453 tahun. Kebutuhan tebal perkerasan akibat muatan berlebih aktual, berdasar metode Bina Marga (1987) diperoleh peningkatan 9,93% dari kondisi normal, berdasar metode NAASRA (2004) sebesar 9,41% sedangkan dengan metode AASHTO (1993) sebesar 10,69%. Pada simulasi persentase muatan berlebih diperoleh muatan berlebih 10% sudah berpengaruh terhadap kondisi jalan, diperoleh penurunan umur rencana 6 bulan dengan metode Bina Marga 1987, NAASRA (2004) dan AASHTO (1993). Kebutuhan tebal perkerasan meningkat sebesar 0,34 cm dengan nilai VDF Bina Marga (1987), dengan nilai VDF NAASRA 2004 sebesar 0,33 cm sedangkan dengan nilai VDF AASHTO (1993) sebesar 0,36 cm dari kondisi normal.