Show simple item record

dc.contributor.authorAfandi, Muslim
dc.contributor.authorZakaria, Rama
dc.contributor.authorWardoyo, Aris
dc.contributor.authorKusumastuti, Asri
dc.contributor.authorSaputro, Ruwanda
dc.date.accessioned2018-09-27T03:00:45Z
dc.date.available2018-09-27T03:00:45Z
dc.date.issued2018-06
dc.identifier.isbn978-602-361-137-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10375
dc.description.abstractBerbagai upaya pelestarian dari hulu sampai hilir Sub DAS Pusur sudah dilakukan sejak tahun 2012. Keberagaman aktivitas ini menjadi langkah awal untuk memulai upaya pelestarian Sungai Pusur. Namun, berbagai aktivitas tersebut masih bersifat parsial (terpisah) belum terintegrasi. Oleh karena itu, penting untuk menginisiasi suatu kelembagaan agar aktivitas pelestarian Sungai Pusur terkelola dalam satu model yang terintegrasi, untuk memberikan rasa kebersamaan dan dapat memberikan kemanfaatan terpadu dari hulu sampai hilir. Tujuan penelitian ini untuk mendeksripsikan strategi pendekatan integratif dalam pengelolaan partisipatif kawasan Sub DAS Pusur dari hulu sampai hilir. Metode yang digunakan yakni dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian menunjukan kawasan hulu Sub DAS Pusur yang berada di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali terkelola dengan upaya konservasi melalui sekolah konservasi lapangan, baik secara vegetatif maupun sipil teknis. Bagian kawasan tengah berada di Kecamatan Polanharjo dan Tulung Kabupaten Klaten, terdapat aktivitas berupa kepedulian sungai (river care activities), melalui bank sampah, wisata sungai, dan pengelolaan pusat belajar petani. Kawasan hilir fokus pada pengelolaan jaringan irigasi dan manajemen pembagian air melalui kelompok GP3A DI Ploso-Wareng. Berbagai peran ini terorganisir kedalam satu kelembagaan yakni Pusur Institute.Pilihan istilah Pusur Institute dikarenakan berbagai aktivitas yang dilakukan di sepanjang kawasan Sub DAS Pusur berhubungan dengan edukasi kepada masyarakat yang bersentuhan langsung dengan Sungai Pusur. Keberlanjutan kelembagaan ini sendiri beranggotakan pemerintah, LSM, perguruan tinggi, dunia usaha, komunitas lokal, dan masyarakat. Pengelolaan menggunakan pendekatan integratif yang meyatukan semua kepentingan dan visi yang sama yakni melestarikan Sungai Pusur.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018id_ID
dc.titlePendekatan Integratif Dalam Pelestarian Sub DAS Pusur Kabupaten Klatenid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record