dc.description.abstract | Kebutuhan benih jati putih (Gmelina arborea Roxb) terus meningkat, sering dengan bertambah luasnya hutan tanaman jati
putih di Indonesia. Sementara itu, keberadaan benih jati putih berkualitas untuk meningkatkan produktivitasnya masihterbatas. Salah salah satu kegiatan penelitian dalam rangka menghasilkan benih jati putih bergenetik baik dan unggul, teladilakukan oleh Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta melalui pembangunaKebun Benih Semai Uji Keturunan Gmelina arborea di Trenggalek, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untumengevaluasi awal keragaman kinerja pertumbuhan kebun benih uji keturunan sumber asal benih Gmelina arborea sampdengan umur 6 bulan di lapangan. Kebun benih ini didisain menggunakan rancangan Incomplete Block Design (IBD) yanterdiri dari 5 sumber asal benih yaitu ; Bondowoso (Jawa Timur), Bantul (Jawa Tengah), Ketapang (Lampung SelatanLombok (Nusa Tenggara Barat) dan Bogor (Jawa Barat) dengan 50 famili, 6 replikasi, 3 pohon per plot (treeplot) dan jaratanam 4 x 3 m. Parameter yang diamati adalah persen hidup, pertumbuhan tinggi dan diameter batang. Hasil analisisasamapai umur 6 bulan di lapangan.menunjukkan bahwa persen hidup rerata jati putih berkisar antara 96,09 % sampai denga99,06 %, dengan persen hidup terbaik ditunjukkan oleh sumber asal benih dari Lombok (Nusa Tenggara Barat).Pertumbuhan rerata tinggi batang mencapai 106,07 cm dan diameter batang 0,97 mm, dengan sifat tinggi dan diameterbatang terbaik dicapai sumber asal benih dari Ketapang (Lampung Selatan). | id_ID |