Potensi Aksesi Lokal Jewawut (Setaria italica (L.) P. BEAUV) sebagai Pangan Alternatif di Lahan Kering Pulau Sumba NTT
Abstract
Pulau Sumba merupakan salah satu pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau ini beriklim kering dimana sebagian besar topografinya merupakan perbukitan atau bergunung-gunung yang didominasi oleh padang rumput savanna. Kondisi alam yang demikian ini ditambah dengan rendahnya curah hujan di Pulau Sumba menjadikan masyarakat setempat kerap kali dilanda bencana kelaparan. Hal ini diperparah dengan tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan padi dan jagung sebagai pangan pokok. Padahal, Pulau Sumba kaya akan sumber daya hayati lokal yang dapat dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras atau jagung. Salah satu aksesi lokal sumber daya hayati yang dapat dikembangkan sebagai pangan alternatif di Pulau Sumba adalah jewawut (Setaria italica (L.)P.Beauv). Hasil pengamatan yang dilakukan di Pulau Sumba menunjukkan bahwa jewawut dapat tumbuh di semua elevasi permukaan tanah, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Saat ini, jewawut hanya dibudidayakan oleh masyarakat setempat dalam skala kecil mengingat funsinya hanya sebagai pangan pendamping saja. Jewawut sebenarnya mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi untuk dapat difungsikan sebagai pangan alternatif bagi masyarakat Pulau Sumba. Hasil analisa proksimat jewawut lokal asal Pulau Sumba menunjukkan bahwa jewawut mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan juga kaya akan protein, kalsium, dan fosfor. Kemampuan jewawut untuk dapat tumbuh dengan baik di lahan kering Pulau Sumba dan ditunjang dengan kandungan nutrisinya yang cukup tinggi menjadikan tanaman ini berpotensi untuk dapat ditingkatkan statusnya dari hanya sebagai pangan pendamping menjadi pangan alternatif pengganti beras dan jagung bagi masyarakat Pulau Sumba.