Pengaruh Pupuk terhadap Pertumbuhan Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa L) di Bawah Pengaruh Cekaman Kekeringan
Abstract
Rosela (Hibiscus sabdariffa L) merupakan salah satu jenis tanaman herba tahunan yang dibudidayakan untuk diambil bunganya. Bunga rosela pada umumnya berwarna merah tua kehitaman dan tidak berbau harum. Dikarenakan kandungan nutrisi serta senyawa kimia pada bunga rosela yang sangat baik untuk kesehatan, masyarakat luas mengolah bunga rosela menjadi berbagai macam produk minuman seperti teh dan sirup serta dapat juga digunakan sebagai bahan pembuatan produk makanan. Rosela tentunya juga berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai tanaman budidaya di lahan kering. Namun demikian, lahan kering yang saat ini luasannya mencapai lebih dari 191 juta ha di Indonesia merupakan salah satu faktor pembatas bagi peningkatan produktivitas tanaman. Hal ini dikarenakan cekaman kekeringan di lahan tersebut dapat menekan pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga menurunkan hasil produksi tanaman. Untuk itu, penelitian mengenai penggunaan pupuk terhadap pertumbuhan rosela dibawah pengaruh stres kering dilakukan untuk mengetahui pengaruh pupuk dalam mengatasi cekaman kekeringan pada media tumbuh tanaman rosela. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengap) faktorial dengan 2 macam faktor perlakuan yaitu, komposisi pupuk dan perlakuan stres kering, dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf, yaitu hanya tanah saja, tanah + pupuk kompos (1:1), dan tanah + pupuk kompos + pupuk kandang (2:1:1). Perlakuan stres kering diberikan dalam bentuk interval penyiraman dan terdiri dari 4 taraf, yaitu disiram setiap hari, setiap dua hari sekali, setiap tiga hari sekali, dan setiap empat hari sekali. Pengamatan terhadap indeks toleran dan indeks sensitivitas tanaman rosela terhadap stres kering menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik berkolerasi positif terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman rosela dibawah pengaruh cekaman kekeringan.