dc.description.abstract | Alih fungsi lahan dari kawasan bervegatasi menjadi kawasan terbangun mengganggu keseimbangan ekologi kota, misalnya
terhadap kebutuhan oksigen dan kondisi iklim kota. Ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota memiliki peranan yang sangat penting sebagai penyedia oksigen dan penyerap emisi untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau publik sebesar 20% sesuai amanat undang-undang belum terpenuhi, sampai saat ini persentase penyediaan ruang terbuka hijau publik di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya baru sebesar 1,37%, sehingga membutuhkan penambahan luas ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas ruang terbuka hijau publik berdasarkan kebutuhan oksigen di Kecamatan Cihideung. Perhitungan kebutuhan luas ruang terbuka hijau publik dalam penelitian ini menggunakan metode Gerakis. Oksigen yang dibutuhkan oleh penduduk dan kendaraan bermotor di Kecamatan Cihideung adalah 186.674,26 Kg/hari sehingga diperlukan ruang terbuka hijau publik seluas 368,74 Ha. Penambahan luasan ruang terbuka hijau dapat dilakukan dengan meningatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha, serta melakukan optimalisasi ruang terbuka hijau di kawasan jalur hijau, median jalan dan sempadan sungai atau penambahan kerapatan pohon dan stratifikasi tanaman. | id_ID |