PEMANFAATAN TANAMAN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DAN KULIT JERUK NIPIS SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN LALAT BUAH DALAM BERBAGAI KONSENTRASI DAN PELARUT
dc.contributor.author | Islamy, Faizah Nur | |
dc.contributor.author | Asngad, Aminah | |
dc.date.accessioned | 2019-01-07T02:06:46Z | |
dc.date.available | 2019-01-07T02:06:46Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.issn | 2527-533X | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/10524 | |
dc.description.abstract | Insektisida nabati ialah suatu bahan yang berasal dari bebagai jenis tanaman dan mengandung senyawa beracun bagi serangga. Tanaman kemangi mempunyai senyawa yang dapat menarik lalat buah jantan dalam jumlah banyak. Kandungan senyawa aktif pada kulit jeruk mempunyai daya bunuh terhadap rayap. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh campuran ekstrak tanaman kemangi dan kulit jeruk nipis terhadap mortalitas lalat buah dan mengetahui konsentrasi yang efekti terhadap mortalitas lalat buah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan dua faktor yakni jenis insektisida dengan pelarut yang berbeda (etanol 70 % dan metanol 70 %) dan jenis konsentrasi (10 %, 15 % dan 20 %). Parameter dalam penelitian yaitu mortalitas lalat buah setelah dilakukan penyemprotan. Berdasarkan hasil penelitian, insektisida nabati tanaman kemangi dan kulit jeruk nipis berpengaruh terhadap mortalitas lalat buah. Konsentrasi paling efektif pada perlakuan P2K3 yaitu insektisida nabati tanaman kemangi dan kulit jeruk nipis konsentrasi 20 %. | id_ID |
dc.language.iso | other | id_ID |
dc.publisher | Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek Ke-3 | id_ID |
dc.title | PEMANFAATAN TANAMAN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DAN KULIT JERUK NIPIS SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN LALAT BUAH DALAM BERBAGAI KONSENTRASI DAN PELARUT | id_ID |
dc.type | Article | id_ID |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-3
Isu-Isu Strategis Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya