dc.identifier.citation | BNPT. Strategi Menghadapi Paham Radikalism Terorisme – ISIS (PDF). Diakses dari http://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Strategi-Menghadapi- Paham-Radikalisme-Terorisme.pdf Bohang, Fatimah Kartini. (2018).Berapa Jumlah Pengguna Internet di Indonesia?. Jakarta: Kompas. Diakses dari https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapajumlah- pengguna-internet-indonesia Choirul Mahfud. (2016). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lickona, Thomas. (1991). Educating for character: how our school can teach respect and responsibility. New York: Bantam Books. Nadziroh. (2014). Pentingnya Pembelajaran Multikultural Pada Pendidikan Sekolah Dasar. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1, Nomor 1, September 2014, hlm. 63-68. Najib, Sulhan. (2010). Pembangunan karakter pada anak: manajemen pembelajaran guru menuju sekolah efektif. Surabaya: Intelektual Club. Parrekh, Bhikku. (2008). Rethinhking multiculturalism ; Keragaman Budaya dan Teori Politik. Yogyakarta : Kanisius. Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Pengembangan Peserta Didik.Yogyakarta: UNY Press. Republik Indonesia. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, Jakarta: Kemendiknas. Retnasari, Lisa & Muhamad Taufik Hidayat. (2018). Pendidikan Multikultural dengan Pendekatan Aditif di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol 28, No 1, UMS . p. 19. Diakses dari https://doi.org/10.2317/jpis.v28i1.6768 Saidi, Anas. (2016). Radikalisme Ideologi Menguasai Kampus. Jakarta : LIPI. Diakses dari http://lipi.go.id/berita/single/Radikalisme-Ideologi-Menguasai-Kampus/15082 Taspcott, Don (2008). Grown Up Digital: How the Net Generation is Charging Your World. McGraw-Hill. Tim PPK. 2017. Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta : Kemendikbud. Udin Saripudin Winataputra. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Pendidikan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (Gagasan, Instrumentasi, dan Praksis). Bandung : Widya aksara Press. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wibanto, Hari. Generasi Z dan Pembelajaran di Pendidikan Tinggi (PDF). Diakses dari https://event.elearning.itb.ac.id/assets/download/materi3 | id_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan strategi pendidikan mulikultural pada era
globalisasi guna mencegah radikalisme di sekolah dasar Tumbuh 2 Yogyakarta. Metode penelitian
yang digunakan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian kepala sekolah, edukator dan peserta didik
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data berupa obsrervasi,
dokumentasi dan wawancara. Urgensi pendidikan multikultural pada era globalisasi diperlukan
guna mencegah gerakan-gerakan yang mampu merusak integrasi nasional. Kemajemukan
merupakan sunnatullah dan menjadi kekuatan untuk membangun bangsa di tengah pebedaan
SARA (suku, adat, ras, dan agama) yang dimiliki bangsa Indonesia. Guna mencegah gerakan
pemecah belah bangsa seperi radikalisme yang memiliki embrio terorisme perlu penaman
pendidikan karakter sejak dini (sekolah dasar). Strategi Pendidikan multikultural yang dilakukan
meliputi 1) membangun paradigma keberagaman inklusi di lingkungan sekolah dasar, 2) program
intrakulikuler mata pelajaran PPKn berbasis multikultur, dan 3) keteladanan guru. | id_ID |