ANALISIS PENGARUH DAYA MICROWAVE PADA PROSES PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA)DENGAN METODE MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE)
Abstract
Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di Indonesia dan memiliki banyak
manfaat. Salah satu potensi tanaman iniadalah dapat diambil minyak atsirinya dari bagian daunnya.
Metode pengambilan minyak atsiri sebagian besar masih menggunakan metode konvensional. Metode
alternatif perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses secara keseluruhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh daya microwave (500, 552, dan 691 watt)terhadap rendemen, karakteristik, dan komponen serta komposisi minyak atsiri daun kelor. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa daya microwave tidak mempengaruhi rendemen, tetapi sedikit
berpengaruh terhadap komponen dan komposisi, serta karakteristik minyak atsiri daun kelor seperti
indeks bias, bilangan asam dan ester. Warna minyak atsiri daun kelor yang didapatkan adalah hijau
kehitaman. Pelarut etanol memberikan pengaruh terhadap warna dari minyak. Hasil rendemen
sekitar 12%. Harga indeks bias dari minyak atsiri daun kelor yang didapatkan pada rentang 1,37021,3710.
Nilai berat jenis minyak atsiri daun kelor yang didapatkan berkisar 0,9594-0,9668 g/mL.
Terdeteksi empat belas senyawa volatil pada minyak atsiri daun kelor, beberapa senyawa yang
dominan antara lain 3,5-Dihydroxy-2-methyl-5,6-dihydropyran-4-one (6,29-12,92%), hexadecanoic
acid (17,3-26,49%), dan Propanoic acid, 3-hydroxy-, hydrazide (42,39%).