Analisa Risiko Kegagalan Kompresor K-3-02 B di Plant 3C PT. Pertamina (Persero) RU V Balikpapan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA)
Abstract
Pertamina RU V Balikpapan terdiri dari kilang Balikpapan I dengan kapasitas desain 60.000
barel/hari dan kilang Balikpapan II dengan kapasitas desain 200.000 barel/hari. Total
kapasitas Pertamina RU V Balikpapan adalah 260.000 barel/hari. Kapasitas yang relatif tinggi
mendorong pemeliharaan mesin pendukung aktivitas produksi yang berfokus pada keandalan
untuk mencegah kerusakan, meminimalisir maupun mitigasi risiko penyebab kerusakan.
Tingginya fluktuasi load yang dibebankan pada mesin-mesin pendukung proses produksi migas
untuk memenuhi kebutuhan produksi per hari menyebabkan frekuensi breakdown mesin yang
cenderung sering. Salah satu kondisi kegagalan mesin kerap terjadi pada Hydrocracking
Complex dimana terdapat kompresor dengan tag number K-3-02 B, dikarenakan kerusakan
komponen kritis yang bersifat critical terhadap produksi. karena itu, dilakukan analisis
menggunakan metode FMEA dan FTA untuk mengidentifikasi tingkat kekritisan suatu
kegagalan dan mengetahui akar penyebab masalah dari mode kegagalan paling kritis pada
Kompresor K-3-02 B. Penggunaan FMEA bertujuan untuk menentukan nilai Risk Priority
Number paling tinggi yang selanjutnya akan diidentifikasi menjadi fokus utama dalam
menentukan akar dari penyebab kegagalan menggunakan Fault Tree Analysis. Berdasarkan
hasil penelitian, menggunakan FMEA didapatkan nilai RPN tertinggi sebesar 324 pada mode
kegagalan kebocoran valve akibat ring lumer, sementara penggambaran FTA dan penentuan
minimal cut sets didapatkan 10 kombinasi basic events yang menyebabkan mode kegagalan
tersebut.