dc.identifier.citation | Ghiffari, I., Harsono, A., & Bakar, A., 2013, “Analisis Six Sigma Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)”, Vol. 1, No. 1, hh. 156-165. Kurniawan, W., Sugiarto, D., & Saputera, R., 2017, “Usulan Penerapan Metode Six Sigma Untuk Meningkatkan Mutu Crude Palm Oil (CPO) Di PT. X.”, Vol. 5, No. 2, hh. 85-91. Kusuma Dewi, S., 2012, “Minimasi Defect Produk Dengan Konsep Six Sigma”, Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, hh. 43-50. Latief, Y., & Puji Utami, R., 2009,”Penerapan Pendekatan Metode Six Sigma Dalam Penjagaan Kualitas Pada Proyek Kontruksi”, Makara Teknologi, Vol. 13, No. 2, hh. 67-72. Muhaemin, A., 2012, “Analisis Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma pada Harian Tribun Timur”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makasar. Safrizal, & Muhajir, 2016, “Pengendalian Kualitas dengan Metode Six Sigma”, Vol. 5, No. 2, hh. 616-626. Yafie, A. S., Suharyono, & Abdillah, Y., 2016, “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan”, Vol. 35. | id_ID |
dc.description.abstract | Kualitas merupakan hal terpenting yang dilihat oleh konsumen. Karena dengan kualitas maka
produk yang dihasilkan perusahaan memiliki nilai lebih. Sehingga, perusahaan perlu
memperhatikan kualitas dari masing-masing produk, apakah sudah memuaskan atau tidak.
Kualitas sendiri berarti produk tidak memiliki kecacatan dan perusahaan perlu melakukan
perbaikan jika terdapat kecacatan. Pada perusahaan PT. Primissima, produk yang dihasilkan
masing sering terjadi kecacatan. Adapun jenis cacatnya adalah pakan rangkap, sisa pakan
teranyam, dan benang bebas. Sehnigga, perlu adanya rekomendasi yang cocok dalam
mengendalikan kualitas. Penelitian ini menggunakan konsep Six Sigma dengan metode DMAIC.
Hasil perhitungan yang didapatkan adalah nilai sigma sebesar 3,59 dan DPMO sebesar 25.059.
Adapun penyebab jenis cacat tertinggi adalah jenis pakan rangkap yang disebabkan karena
faktor manusia, mesin, lingkungan, dan metode. Rekomendasi yang diberikan adalah
pengawasan terhadap jalannya proses produksi, penambahan APD, dan ketaatan dalam SOP. | id_ID |