dc.identifier.citation | BPS. 2014. Statistik Kriminal 2014. Katalog BPS 4401002. Jakarta : Badan Pusat Statistik. Djahiri, K. (1984). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games dalam VCT. Bandung: Laboratorium PMPKN IKIP Bandung. Fajarini, Ulfah. 2014. Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. Sosio Didaktika Vol 1 No.2. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. ICW. 2015. Tren Pemberantasan Korupsi Semester I 2015. www.antikorupsi.org/id/content/bulletin-mingguan-anti-korupsi-14-18- september-2015. 20 Mei 2015. Karen E. Bohlin, Deborah Farmer, Kevin Ryan.(2001). Building Character in School Resource Guide. San Fransisco: Jossey Bass. Preiss D.D., & Sternberg, R.J., Ed. (2010). Innovations in Educational Psychology: Perspective on Learning, Teaching and Human Development. New York: Springer. Purwasasmita, M. (2010). “Memaknai Konsep Alam Cerdas dan Kearifan Nilai Budaya Lokal (Cekungan Bandung, Tatar Sunda, Nusantara, dan Dunia) Peran Local Genius dalam Pendidikan Karakter”. Prosiding Seminar Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. 1, 12-27. UPI: Widya Aksara Press. Rahyono, FX. 2009. Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedhatama Widyasastra. Sternberg, R.J., & Jordan, J. Ed. (2005). A Handbook of Wisdom: Psychological Perspective. Cambridge: Cambridge University Press. Sternberg, R.J. (2003). Wisdom Intelligence, and Creativity Synteshized. New York: Oxford University Press. Wardhani, Novia Wahyu. 2013. Pembelajaran Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sebagai Penguat Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Informal. Bandung : UPI. | id_ID |
dc.description.abstract | Artikel ini bertujuan menelaah nilai-nilai kearifan lokal Jawa yang berperan dalam
pembentukan karakter generasi muda. Kearifan lokal dapat membentuk karakter manusia
melalui pembelajaran nilai yang dilakukan di lingkungan formal maupun informal. Salah
satu wahana transformasi budaya adalah pendidikan. Jawa memiliki banyak nilai kearifan
lokal salah satunya adalah petuah yang berbunyai Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib
Hangrungkebi, Mulad Sarira Hangrasawani. Dalam kalimat tersebut memuat nilai yang
menyadarkan generasi muda pada pemeliharaan dan penjagaan terhadap sesuatu yang
dimilikinya. Dihubungkan dengan peran manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, kalimat tersebut dapat meningkatkan rasa tanggung jawab, kepedulian, dan
nasionalisme yang pada masa ini mulai luntur. Dengan digalinya kembali dan
diajarkannya nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat memperkuat karakterbangsa dan
memunculkan keteladanan baru bagi upaya pembentukan karakter. Sehingga penggalian
nilai-nilai kearifan lokal dapat mendukung pendidikan karakter sebagai prioritas dalam
pendidikan. | id_ID |