• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional GEOTIK
    • Seminar Nasional GEOTIK 2019
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional GEOTIK
    • Seminar Nasional GEOTIK 2019
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Implementasi Sistem Informasi Geografi terhadap Kondisi Resapan Air untuk Pola Ruang Kesesuaian Penggunaan Lahan di Sub DAS Blongkeng Magelang

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (1.747Mb)
    Date
    2019-04
    Author
    Deristani, Anggun
    Yuliana, Ari Zelin
    Mulyani, Endah
    Indahsari, Dita Putri
    Yuliani, Syamsiah Elisa
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sistem Informasi Geografis memiliki peran mengolah data spasial yang direpesentasikan dalam bentuk peta akan memberikan informasi wilayah mana di DAS Blongkeng yang mampu meloloskan air ke dalam tanah dan mampu menyimpannya menjadi air tanah. Dengan demikian perlu diketahui agihan kondisi resapan air di DAS Blongkeng. Mengetahui baik tidaknya infiltrasi dapat melalui kondisi peresapan air. Kondisi resapan air nantinya akan menunjukan keadaan karakteristik infiltrasi di DAS Blongkeng. Pola penggunaan lahan dapat menggunakan metode analisis overlay dengan menekankan pada asosiasi keruangan. Overlay digunakan untuk menempatkan dan menampalkan suatu peta digital beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Overlay menempatkan spatial daerah resapan air yang memiliki beberapa atribut seperti geologi, jenis tanah, konservasi, vegetasi, curah hujan, dan kemiringan lereng. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mencegah terjadinya genangan air sehingga memperkecil kemungkinan terjadi banjir dan erosi. Selain itu, untuk menampung debit air hujan yang turun di daerah tersebut. Daerah resapan air secara tidak langsung memegang peran penting sebagai pengendali banjir dan kekeringan di musim kemarau. Dampak yang terjadi bila alih fungsi lahan yang terjadi tak terkendali diantaranya adalah banjir. Banjir terjadi karena tidak adanya tanah yang menampung air hujan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/10823
    Collections
    • Seminar Nasional GEOTIK 2019

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV