Show simple item record

dc.contributor.authorDeristani, Anggun
dc.contributor.authorYuliana, Ari Zelin
dc.contributor.authorMulyani, Endah
dc.contributor.authorIndahsari, Dita Putri
dc.contributor.authorYuliani, Syamsiah Elisa
dc.date.accessioned2019-06-18T02:11:57Z
dc.date.available2019-06-18T02:11:57Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citation[1] Andi Reskawardian. “Kesesuaian penggunaan lahan dengan pola ruang di das Binto Bangun. vol.76, pp. 6, Feb. 2019. [2]Aziz Budianta. Analisis Hidrologi Kawasan DAS Blongkeng Provinsi Jawa Tengah Tahun 1993- 2000. vol.86, pp. 77-80, Feb. 2019. [3]Dewi Novita Sari. Analisis Penggunaan Lahan Tahun 2013 Terhadap Ketersediaan Air Di Sub DAS Blongkeng. vol.18, pp.13-14, Feb. 2019. [4]LIDWINA E.H. “Makalah Critical Review Tata Guna Lahan, HUBUNGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN LIMPASAN AIR PERMUKAAN: STUDI KASUS KOTA BOGOR”. vol.15, pp. 6-10, Feb. 2019.id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10823
dc.description.abstractSistem Informasi Geografis memiliki peran mengolah data spasial yang direpesentasikan dalam bentuk peta akan memberikan informasi wilayah mana di DAS Blongkeng yang mampu meloloskan air ke dalam tanah dan mampu menyimpannya menjadi air tanah. Dengan demikian perlu diketahui agihan kondisi resapan air di DAS Blongkeng. Mengetahui baik tidaknya infiltrasi dapat melalui kondisi peresapan air. Kondisi resapan air nantinya akan menunjukan keadaan karakteristik infiltrasi di DAS Blongkeng. Pola penggunaan lahan dapat menggunakan metode analisis overlay dengan menekankan pada asosiasi keruangan. Overlay digunakan untuk menempatkan dan menampalkan suatu peta digital beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Overlay menempatkan spatial daerah resapan air yang memiliki beberapa atribut seperti geologi, jenis tanah, konservasi, vegetasi, curah hujan, dan kemiringan lereng. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mencegah terjadinya genangan air sehingga memperkecil kemungkinan terjadi banjir dan erosi. Selain itu, untuk menampung debit air hujan yang turun di daerah tersebut. Daerah resapan air secara tidak langsung memegang peran penting sebagai pengendali banjir dan kekeringan di musim kemarau. Dampak yang terjadi bila alih fungsi lahan yang terjadi tak terkendali diantaranya adalah banjir. Banjir terjadi karena tidak adanya tanah yang menampung air hujan.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2019id_ID
dc.titleImplementasi Sistem Informasi Geografi terhadap Kondisi Resapan Air untuk Pola Ruang Kesesuaian Penggunaan Lahan di Sub DAS Blongkeng Magelangid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record