dc.identifier.citation | Isnarto, et al. (2014). Student‟s proof ability: Exploratory studies of abstract algebra course. International Journal of Education dan Research, 2 (6), 215-228. Lee, C. (1999). An assesment of the PACE strategy for an introduction statistics course. Innovations of teaching Statistics, 65 (3). 1215-1221. Marron, J.S. (1999). Effective writing in mathematical statistics. Statistica Neerlandica Journal, 53 (1), 68-75. Moore, R. C. (1994). Making the transition to formal proof. Educational Studies in Mathematics, 27 (3), 249-266. Noer, S. H. (2010). Peningkatan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif (K2R) matematis siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah. Disertasi. PPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Petocz, P. & Smith, N. (2007). Materials for learning mathematical statistics. Article of delta conference. Sydney: University of Technology. Sugiyono (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta. Sumarmo, U. (2011). Bahan Kuliah: Advanced mathematical thinking dan habit of mind mahasiswa. PPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Suryadi, D. (2012). Membangun budaya baru dalam berpikir matematika. Bandung: Rizqi Press. Suryana, A. (2016). Meningkatkan Advanced Mathematical Thinking dan Self-Renewal Capacity Mahasiswa melalui Pembelajaran Model PACE. Disertasi. PPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan. | id_ID |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menganalisis kesulitan mahasiswa yang telah memperoleh pembelajaran Model PACE dan konvensional pada Mata Kuliah Statistika Matematika dalam menyelesaikan soal pembuktian matematis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang mengambil Mata Kuliah Statistika Matematika di salah satu PTS di Jakarta Timur. Teknik sampling yang digunakan berupa purposive sampling, sedangkan instrumen yang digunakan adalah dokumen (hasil tes Kemampuan Awal Matematis dan Kemampuan Pembuktian Matematis mahasiswa), lembar observasi, pedoman wawancara, dan peneliti. Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik triangulasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa masih mengalami kesulitan, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan level Kemampuan Awal Matematis (KAM), dalam menyelesaikan soal pembuktian matematis pada kedua pembelajaran (Model PACE dan konvensional). Namun, mahasiswa yang telah memperoleh pembelajaran Model PACE mengalami kesulitan yang lebih rendah daripada mahasiswa yang telah memperoleh pembelajaran konvensional. Adapun kesulitan paling banyak yang dialami mahasiswa pada kedua pembelajaran (Model PACE dan konvensional) terletak pada indikator ‘mengkonstruksi bukti’, yaitu ‘kesulitan dalam mengawali proses pembuktian dan membuat keterkaitan antara fakta dengan unsur dari konklusi yang hendak dibuktikan’. | id_ID |