dc.identifier.citation | Abdullah, A. A. (2016). Peran Guru dalam Mentransformasi. Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika (p. 643). Surakarta: Jurnal FKIP Universitas Negeri Surakarta. Astri Wahyuni, A. A. (2013). Peran Etnomatematika dalam Membangun karakter Bangsa. Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia (p. 114). Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA. Anggita, S. (2018). Etnomatematika dalam Pertunjukan Burok (Kesenian Tradisional Rakyat Brebes). Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (p. 1). Purwokerto: Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hasbiansyah, O. (2008, juni). Pendektan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunukasi. Vol.9, p. 164. Hasratuddin. (2014). Pembelajaran Matematika Sekarang Dan Yang Akan Datang Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika, 1(2), 30-42. Jumarniati, R. F. (2016). Kemampuan Literasi Matematika dalam Menyelesaikan Masalah Turunan Fungsi Trigonometri. Pedagogy, 1(2), 66-75. Lusi Nofitasari, Z. M. (2015). Keefektifan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Bernuansa Etnomatematika Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik pada Materi Segiempat. Unnes Journal of Mathematics Education. Maria Ulfa, A. L. (2017). Melatih Literasi Matematis Siswa dengan Metode Naive Geometry. Jurnal Review Pembelajaran Matematika, 2(1), 81-92. Prabawati, M. N. (2018). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Mahasiswa Calon Guru Matematika. Mosharafa, 7(1), 113-120. Puspadewi, I. G. (2016, Januari). Budaya dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika. Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 1, 34. Putri, L. I. (2017). EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA KESENIAN REBANA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA PADA JENJANG MI. Jurnal Ilmiah : Pendidikan Dasar, 4(1), 21-31. Sari, R. H. (2015). Literasi Matematika: Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY, 713-720. Trizilia, E. K. (2014). FUNGSI TARI KEJEI PADA UPACARA PERKAWINAN DI CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG. Yogyakarta: UNY. Herman Firnadi pada tanggal 5 Februari 2019 pukul 10.00 WIB. | id_ID |
dc.description.abstract | Budaya pada hakikatnya merupakan hasil pikiran dan karya manusia dan matematika merupakan suatu bentuk budaya. Matematika sebagai bentuk budaya, sesungguhnya telah terintegrasi pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dimanapun berada. Elemen-elemen kebudayaan Rejang Lebong erat kaitannya dengan matematika. Semakin banyak konsep matematika yang dieksplore dari kebudayaan Rejang Lebong, maka akan semakin memperkaya literasi matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis bertujuan untuk mengeksplorasi etnomatematika sebagai jembatan antara matematika dan budaya sehingga mendapatkan informasi yang lengkap. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan reduksi data, sajian data, verifikasi, dan penyimpulan. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa dalam kesenian tari Kejei khas Rejang Lebong menggunakan unsur-unsur matematika seperti pola gerakan dalam tari dan pakaian serta pola nada dalam alunan musik yang mengiringi tari. Tari Kejei memerlukan orang dalam jumlah ganjil dan terdapat unsur-unsur atau elemen-elemen pendukung. Sedangkan rumah adat Rejang Lebong juga menggunakan konsep matematika yaitu bilangan, konsep geometri, dan sudut. | id_ID |