dc.identifier.citation | Abdul Razak. 2007. Membaca Pemahaman Teori dan Aplikasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Henry Guntur Tarigan. 2009. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Suyatno.2004. Menjelajah Pembelajaran Inofatif.Sidoarjo:Masmedia Buana Pusaka Syahrilfuddin, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru: Cendikia Insani Zainal, Aqib dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. CV. Yrama Widya. Bandung Wardhani, I., Wihardit, K. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. | id_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan karena masih kurangnya kemampuan membaca dan menulis permulaan
siswa kelas ID MI Modern Bani Adam (MIMBA) Boyolali. Dari 34 siswa pada data awal siswa
yang berkategori rendah ada 16 Siswa (47,06%), siswa yang berkategori sedang ada 7 Siswa
(20,59%) dan siswa yang berkategori tinggi ada 11 Siswa (32,35%) dengan nilai rata-rata 56,02
berktegori rendah. Pada siklus I kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa mengalami
peningkatan. Siswa yang berkategori rendah ada 10 Siswa (34,00%), siswa yang berkategori sedang
ada 4 Siswa (11,76%) dan siswa yang berkategori tinggi ada 20 Siswa (78,00%) dengan nilai ratarata
81,76 berkategori sedang. Pada siklus II kembali mengalami peningkatan kemampuan
membaca dn menulis permulaan siswa. Siswa yang berkategori rendah berkurang menjadi 3 Siswa
(8,82%), siswa yang berkategori sedang mengalami peningkatan menjadi 3 Siswa (8,82%)dan yang
berkategori tinggi juga mengalami peningkatan menjadi 28 Siswa (82,35%) dengan nilai rata-rata
85,58 berkategori tinggi..Aktivitas guru pada setiap pertemuannya mengalami peningkatan aktivitas
guru dalam pembelajaran. Pada pertemuan 1 siklus I memperoleh skor 30 dengan persentase 75%
berkategori baik. Meningkat menjadi 32 dengan persentase 80% berkategori baik. Sedangkan pada
siklus II aktivitas guru kembali mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama siklus II
memperoleh skor 35 dengan persentase 87,5% berkategori amat baik. Dan pada pertemuan kedua
siklus II mengalami peningkatan menjadi 37 dengan persentase 92,5% berkategori amat baik.
Aktivitas pertemuan 1 siklus I memperoleh skor 28 dengan persentase 70% berkategori baik.
Meningkat menjadi 30 denganpersentase 75% berkategori baik. Sedangkan pada siklus II aktivitas
siswa kembali mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama siklus II memperoleh skor 32
dengan persentase 80% berkategori baik. Dan pada pertemuan kedua siklus II mengalami
peningkatan menjadi 35 dengan persentase 87,5% berkategori amat baik. | id_ID |