dc.identifier.citation | Abidin. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama. Agustin, Annuuru Tia, dkk. 2017. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran Treffinger. Edutcehnologia, Tahun 3, Vol. 3, No. 2, Agustus 2017. Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Kencana Prenada Media Group. Brotosiswoyo, B.S. 2001. Hakikat Pembelajaran MIPA di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka. Emilia, Yuriza, Putri, dkk. 2018. Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Tingkat Kecerdasan dengan Kemampuan Literasi Sains pada Siswa SMP. Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi (BiosferJPB). https://doi.org/10.21009/biosferjpb.11- 1.2. Vol. 11, No. 1, Tahun 2018, hlm. 13-20. E-ISSN: 2614-3984. Gunawan, dkk. 2013. Model Virtual Laboratory Fisika Modern untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Calon Guru. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 20, No. 1, April 2013. Kurniati, Dian. 2016. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA. Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Vol. 20. No. 2, 142-155. Lewis, A. Smith, D. 1993. Defining High Order Thinking, Theory into Practice. Collage of Educations: The Ohio State Univercity, 32(3), 131-137. Liliasari. 2007. Scientific Conceps and Generic Science Skills Relationship In The 21st Century Science Education. Seminar Proceeding of The Fisrt International Seminar of Science Education. October 2007. Bandung. 13-18. Moerwani, P., C, Radiman., S, Ahmad., E, Ratnaningsih. 2001. Hakikat Pembelajaran MIPA di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka. Nur, Dinni Husna. 2018. HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan Kemampuan Literasi Matematika. Prisma 1, 2018. Hlm 170-175. Rafikah Agustin, Rika. 2013. Pengembangan Keterampilan Generik Sains Melalui Penggunaan Multimedia Interaktif. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 18, No. 2, Oktober 2013, hlm. 253-257. Saputra, Hatta. 2016. Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global: Penguatan Mutu Pembelajaran dengan Penerapan HOTS (High Order Thinking Skills). Bandung: SMILE‟s Publishing. Widodo, T & Kadarwati, S. 2013. High Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa. Cakrawala Pendidikan 32(1), 161-171. Yuliyanti, Eki, dkk. 2016. Peningkatan Keterampilan Generik Sains dan Penguasaan Konsep Melalui Laboratorium Virtual Berbasis Inkuiri. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi. Vol. 04, No. 02, hlm. 76-83. Zohar, A & Dori, Y. 2003. Higher Order Thinking Skills and Low Achieving Students: Are they Mutually Exclusive?The Journal of Learning Science, 12(2), 145-181 | id_ID |
dc.description.abstract | Visi pendidikan pada abad 21 berdasarkan pada paradigma learning adalah belajar berpikir yang
berorientasi pada pengetahuan logis dan rasional, belajar berbuat yang berorientasi pada bagaimana
mengatasi masalah, belajar menjadi mandiri yang berorientasi pada pembentukan karakter, dan belajar
hidup bersama yang berorientasi untuk bersikap toleransi dan sikap bekerjasama. Pembelajaran IPA di
SD mencakup aspek produk, proses, sikap, dan aplikasi. Keterampilan generik sains adalah suatu
pembelajaran yang mengajak siswa berpikir melalui sains dalam kehidupannya. High Order Thinking
Skills merupakan kemampuan untuk menghubungkan, memanipulasi, dan mengubah pengetahuan
serta pengalaman yang sudah dimiliki secara kritis dan kreatif dalam menentukan keputusan untuk
menyelesaiakan masalah pada situasi baru. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui kaitan
antara High Order Thinking Skills (HOTS) dengan keterampilan generik sains. | id_ID |