TB Paru Diseminata
View/ Open
Date
2019Author
Alam, Dewinta Kesuma
Mahmuda, Iin Novita Nurhidayati
Metadata
Show full item recordAbstract
Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya paling tinggi di dunia.Selain itu TB paru dapat berkembang menjadi TB extra paru secara akut yang disebut TB Diseminata. Di Indonesia, tuberculosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan jumlah menempati urutan ke-3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India, dengan jumlah sekitar 10% dari total jumlah pasien tuberculosis di dunia. Seorang laki-laki Papua berusia 51 tahun datang dengan keluhan batuk tidak berdahak dan sesak yang tak kunjung sembuh sejak 2 bulan yang lalu, disertai demam naik turun. TB extra Paru terkomfirmasi dari hasil rontgen thorak yaitu didapatkan efusi pleura sinistra, dan TB Paru terkomfirmasi dari hasil tes cepat molekular sputum, USG Marker Thorax Tampak fluid collection pada supradiafragma kiri yang menunjukkan efusi pleura kiri. Pasien diberikan terapi Curcuma, Asam Ursodeoksikolat, Metylprednisolon, dan OAT.Pada hari ketiga pasien diperbolehkan untuk pulang dan mendapatkan terapi rawat jalan.Dalam kasus ini pasien dengan tuberkulosis paru tidak slalu datang dengan batuk berdahak, karena bisa saja keluhan utama pasien disebabkan oleh gejala TB extra Paru yang diderita pasien, terutama pasien-pasien di daerah endemik TB paru, seringkali kita menemukan kasus TB dengan gejala yang tidak khas hingga memerlukan pemeriksaan yang lebih lanjut.