Strategi Pemuliaan Kemenyan Bulu (Styrax benzoine var hiliferum)
Abstract
Standard harga getah kemenyan sampai saat ini masih bertumpu kelas mutu berdasarkan bentuk, besar butiran dan warna getah. Kondisi tersebut menyebabkan nilai getah kemenyan bulu (Styrax benzoine var hiliferum) yang memiliki bentuk dan warna getah pada kelas medium memiliki nilai jual lebih rendah jika dibandingkan kualitas getah kemenyan Durame (Styrax benzoine var dryand) dan kemenyan Toba (Styrax paralleloneurum Perk). Upaya perbaikan standard harga getah berbasis kandungan asam sinamat hingga saat ini masih terus digulirkan untuk keadilan nilai jual getah di masyarakat. Asam sinamat merupakan komponen utama getah kemenyan, sehingga kadar asam sinamat menjadi unsur utama untuk pengelompokan kualitas getah baru diikuti sifat – sifat lainnya seperti kadar kotoran, kadar abu dan titik leleh. Kandungan asam sinamat kemenyan bulu sebesar 15,4% dan dalam SNI:7940 termasuk kelas Mutu C. Kualitas mutu tersebut masih dapat ditingkatkan melalui perbaikan kualitas getah dan produksi getah melalui perbaikan manajemen budidaya dengan menggunakan benih unggul dan penerapan silvikultur intensif. Peran pemuliaan pohon dalam upaya tersebut sangat penting diintegrasikanmelaluipenetapan (1) strategi breeding yang tepat, (2) penerapan metode breeding yang mudah dilakukan serta (3) penerapan teknik breeding yang secara operasional dijamin dapat dipenuhi. Kegiatan pemuliaan tanaman merupakan solusi yang cukup prospektif untuk dikembangkan, mengingat telah ditemukannya beberapa kandidat pohon induk dengan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata.Rekomendasi dalam bentuk bagan alir strategi breeding Styrax benzoine var hiliferumberbasis optimalisasi kandungan asam sinamat secara spesifik ditetapkan, dan menjadi baseline data(data pijakan) bagi tim pemulia dalam operasionalnya.