dc.identifier.citation | Adiguna, Prananda dan Oedijani Santoso. 2017. “Pengaruh Ekstrak Daun Serai (Cymbopogon citratus) pada Berbagai Konsentrasi Terhadap Viabilitas Bakteri Streptococcus mutans”. Jurnal Kedokteran Diponegoro 6(4): 1543-1550. Adiningsih, Yuni. 2013. “Teknologi Proses Ekstraksi Tokofenol dari Rumput Laut sebagai Sumber Vitamin E pada Sabun Mandi”. Jurnal Riset Teknologi Industri 7(13): 44-50. Azis, Tamzil, Sendry F., dan Aris D.M. 2014. “Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Persen Yieldalkaloid dari Daun Salam India (Murraya koenigii)”. Teknik Kimia 20(2): 1-6. Nuria, Maulita Cut, Arvin F. Dan Sumantri. 2009. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropa curcas L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Eschericia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi ATCC 1408”. Mediagro 5(2): 26-37. Paramita, Nanda, Andhi F. dan Bambang W. 2014. ”Optimasi Sabun Cair Ekstrak Etanol Rimpang Zingiber officinale Rosc. varrubrum dengan Variasi Minyak Jarak dan Kalium Hidroksida”. J.Trop.Pharm.Chem 2(5): 272-282. Ramdani, Deni, Marjuki dan Siti Chuzaemi. 2017. “Pengaruh perbedaan jenis pelarut dalam proses ekstraksi buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada pakan terhadap viabilitas protozoa dan produksi gas in-vitro”. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27(2): 54 – 62. Karlina, C.Y., Ibrahim M., dan Trimulyono G. 2013. “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Herba Krokot (Portulaca oleracea L.) terhadap staphylococcus aureus dan Escherichia coli”. E Journal UNESA Lentera Bio 2(1): 87-93. Verawati, A., Khairul A., dan Dewi K. 2013. “Identifikasi Kandungan Kimia Etanol Serai Bambu (Andropogon citratus D.C) dan Uji Efektivitas Repelen terhadap Nyamuk Aedes aegypti”. JSM 21(1): 20-24. Widyantoro, O.B., dan Nining S. 2015. “Uji Sifat Fisik dan Aktivitas Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena glauca, Benth) dalam Berbagai Tipe Basis Salep sebagai Obat Luka Bakar”. Media Farmasi 12(2): 186-198. | id_ID |
dc.description.abstract | Sabun mandi berbahan kimiawi pada umumnya mengandung banyak senyawa kimia yang tidak semua limbahnya dapat terurai sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu untuk mengurangi limbah dari sabun perlu dilakukan alternatif pembuatan sabun ramah lingkungan dari bahan alami. Adapun bahan yang dapat digunakan diantaranya daun petai cina dan serai karena mengandung senyawa antibakteri. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui daya antibakteri pada sabun cair dari daun petai cina dan serai dengan pelarut etanol dan metanol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan analisis data anova dua jalur. Faktor perlakuan terdiri dari 2 yaitu faktor 1 : perbandingan daun petai cina dan serai (E), E1 : 25% : 75%, E2 : 50% : 50% dan E3 : 75% : 25%, faktor 2 : jenis pelarut (P), P1 : etanol 96% dan P2 : metanol. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan diameter zona hambat. Diameter zona hambat terbesar yaitu pada perlakuan E1P2 sebesar 32,43 mm dan diameter zona hambat terkecil pada perlakuan E1P1 sebesar 14,36 mm. Simpulan dari penelitian ini, sabun yang paling efektif dalam menghambat bakteri adalah perlakuan E1P2. | id_ID |