Keanekaragaman dan Status Konservasi Aves di Jalur Cekik - Ambyasari dan Tegal Bunder - Prapat Agung Taman Nasional Bali Barat
View/ Open
Date
2019-04Author
Santoso, Robby Firman
Achhlam, Divany Hunaimatul
Kumaini, Nanda Amalia
Amin, Muhammad Hilman Fu'adil
Metadata
Show full item recordAbstract
Aves merupakan satwa liar yang mudah ditemukan pada setiap lingkungan bervegetasi (Hadinoto dkk. 2012). Secara geografis Taman Nasional Bali Barat (TNBB) merupakan kawasan penangkaran atau konservasi spesies endemik yakni burung jalak Bali (Leucopsar rohtschildi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan status konservasi aves di jalur Cekik - Ambyasari dan Tegal Blunder - Prapat Agung Taman Nasional Bali Barat. Metode yang digunakan yaitu Indices Ponctuel d’Abundance (IPA) merupakan metode pengamatan burung dengan mengambil sampel dari komunitas burung dalam waktu dan lokasi tertentu. Status konservasi jenis burung ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi dan mengacu pada International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Pengambilan data dilakukan selama dua hari, yaitu tanggal 30 - 31 Januari 2018 pada pagi hari pukul 07.00 – 9.00 WITA dan sore hari pukul 15.00 - 17.00 WITA. Berdasarkan hasil pengamatan di jalur Cekik - Ambyasari dan Tegal Bunder – Prapat Agung Taman Nasional Bali Barat ditemukan total sebanyak 198 individu dengan 37 spesies burung yang teramati. Data jalur Cekik - Ambyasari didapatkan sebanyak 99 individu dengan 20 jenis burung yang teramati dan didapat indeks keanekaragaman sebesar 2,18% sehingga Menurut Lee, dkk. (1978) masuk dalam kategori sedang. Data yang diperoleh pada jalur Tegal Bunder - Prapat Agung ditemukan sebanyak 99 individu dengan 30 jenis burung yang teramati dan indeks keanekaragaman yang didapatkan sebesar 3,00 sehingga berdasarkan kriteria Lee, dkk. (1978) termasuk dalam kategori tinggi. Status konservasi jenis aves pada jalur Cekik - Ambyasari dan Tegal Blunder - Prapat Agung terdapat 6 spesies dilindungi dengan status Least Concern dan 1 spesies dilindungi dengan status Critically Endangered.