Show simple item record

dc.contributor.authorAndriani, Yose
dc.contributor.authorSari, Ikha Rasti Julia
dc.contributor.authorFatkhurrahman, Januar Arif
dc.contributor.authorHarihastuti, Nani
dc.date.accessioned2019-08-08T07:30:47Z
dc.date.available2019-08-08T07:30:47Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAtagana*, H. I., B. O. Ejechi, and A. M. Ayilumo. 1999. “Fungi Associated with Degradation of Wastes from Rubber Processing Industry.” Environmental Monitoring and Assessment 55(3): 401–8. http://link.springer.com/10.1023/A:1005935032014 (April 25, 2019). Byeon, Seung Hyeok, Byeong Kyu Lee, and B. Raj Mohan. 2012. “Removal of Ammonia and Particulate Matter Using a Modified Turbulent Wet Scrubbing System.” Separation and Purification Technology 98: 221–29. Gapkindo. 2018. “Info Karet.” In Jakarta. Hasibuan, S. 2012. “Audit Produksi Bersih.” In Pengembangan Sistem Penunjang Manajemen Audit Produksi Bersih Pada Agroindustri Karet Remah, Bogor. Kementerian Lingkungan Hidup. 1995. “KepMen LH No. 13 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak - Komara.” http://komara.weebly.com/peraturan-lingkungan/kepmen-lh-no-13-tahun-1995-tentang-baku-mutu-emisi-sumber-tidak-bergerak (April 25, 2019). Komala, Puti Sri, Denny Helard, and Detia Delimas. 2012. “Identifikasi Mikroba Anaerob Dominan Pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet Dengan Sistem Multi Soil Layering (MSL).” Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9(1): 74–88. Komala, Puti Sri, Salmariza Sy, and Nelda Murti. 2007. “Peran Media Pendukung Perlit Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Karet Menggunakan Tumbuhan Mensiang (Scirpus Grossus L.F) (Studi Kasus: Limbah Cair Industri Karet Remah PT. Batang Hari Barisan Padang.” Bionatura 9(3): 258–78. Marthalia, W, and D Oktiani. 2017. “Biofiltrasi Menggunakan Kultur Saccharomyces Cerevisiae ATCC 9763 Dan Ragi Kering Instan Dengan Media Komposit Karbon Aktif Dan Onggok Untuk Mengurangi Gas Ammonia Pada Industri Karet BiofiltrationwithCultureof Saccharomyces Cerevisiae ATCC 9763 AndInstan.” Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 6(1): 137–48. Nasrullah, Syarif, Rita Hayati, and Ulli Kadaria. 2014. “Pengolahan Limbah Karet Dengan Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Typha Angustifolia.” : 1–10. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 2012. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012. http://elibrary.dprd.jatengprov.go.id/peraturan-daerah-provinsi-jawa-tengah-nomor-5-tahun-2012 (April 25, 2019). Prayitno, Prayitno. 2016. “Pengurangan Nitrogen Pada Limbah Cair Terolah Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Sistem Wetland Buatan.” Majalah Kulit, Karet, dan Plastik 30(2): 79. Sarengat, Nursamsi, Ike Setyorini, and Prayitno. 2015. “Pengaruh Penggunaan Adsorben Terhadap Kandungan Amonia (NH3-N) Pada Limbah Cair Industri Karet RSS.” Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-4: 75–84. Sari, Ikha Rasti Julia, Januar Arif Fatkhurrahman, Farida Crisnaningtyas, and Moch. Syarif Romadhon. 2018. “FWHM Dimentional Analysis From Scattered Light Intensity Profile for Dry Rubber Content Determination in Natural Rubber.” Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 9(1): 9. http://ejournal.kemenperin.go.id/jrtppi/article/view/3463 (April 25, 2019). Yani, Mohamad, Andes Ismayana, Puji Rahmawati Nurcahyani, and Derin Pahlevi. 2012. “Penghilangan Bau Amoniak Dari Tempat Penumpukan Leum Pada Industri Karet Remah Dengan Menggunakan Teknik Biofilter.” Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 17(1): 58–64. Zuhra, Cut Fatimah. 2006. Karet. Universitas Sumatera Utara : Medan.id_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11356
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara penghasil karet alam kedua terbesar di dunia. Industri crumb rubber adalah industri yang mengolah karet alam yang berorientasi ekspor, dimana produknya merupakan produk setengah jadi sesuai Standard International Rubber (SIR). Pengolahan di industri crumb rubber relatif sederhana, dimana memiliki potensi memberikan cemaran ke lingkungan. Isu lingkungan dari industri ini adalah cemaran kebauan yang cukup mengganggu bagi masyarakat di sekitarnya. Kegiatan ini merupakan bagian penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh dan melakukan evaluasi proses produksi yang berkontribusi memberikan cemaran baik air maupun udara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif di salah satu industri crumb rubber. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa cemaran dominan yang menyebabkan kebauan berasal dari parameter amonia yang terbentuk pada saat proses penyimpanan bahan baku, gudang angin-angin dan pengeringan akhir (drying). Konsentrasi amonia tertinggi dalam air terdapat pada effluent scrubber sebesar 38,45 mg/L dimana baku mutu amonia dalam air limbah industri karet sebesar 10 mg/L sedangkan konsentrasi amonia tertinggi pada udara berada di proses drying dengan konsentrasi 20,52 mg/Nm3 dan uap air yang ikut terbuang ke udara sebesar 66,45 mg/Nm3. Pengolahan air limbah dengan sistem anaerob serta wetland diharapkan mampu mereduksi konsentrasi amonia dalam air limbah sedangkan untuk mengatasi cemaran amonia di udara dapat menggunakan teknologi wet scrubber.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-4id_ID
dc.titlePotensi Cemaran Lingkungan di Industri Karet Alam Crumb Rubberid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record