dc.identifier.citation | Alihudien, A., Kuswardani dan Rizal, N. S., (2012), “Pengaruh Ukuran, Kedalaman dan Spasi Perkuatan Geotekstil terhadap Daya Dukung Pondasi Telapak di Atas Tanah Lempung dengan Konsistensi Medium”, Prosiding Seminar Nasional VIII-2012 Teknik Sipil ITS Surabaya. Hardiyatmo, H. C., (2008), “Geosintetik untuk Rekayasa Jalan Raya”,Gadjah Mada University Press. Krishnaswamy N, R., Rajagopal, K., dan Madhavi Latha, G., (2000),“Model Studies on Geocell Suppoted Embankments Constructed Over a Soft Clay Foundation”, Geotechnical Testing Journal, GTJODJ, Vol. 23, No. 1, pp. 45-54. Nugroho, S. A., (2011), “Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut dengan Kombinasi Geotekstil dan Grid Bambu”, Jurnal Teknik Sipil, Vol. 18 (1) pp. 31-40. Nugroho, S. A., Nizam, K. & Yusa, M., (2010), “Perilaku Daya Dukung Ultimit Pondasi Dangkal di Atas Tanah Lunak yang Diperkuat Geogrid”, Jurnal Media Teknik Sipil, Volume X, pp. 22-27. Nugroho, S. A. & Rachman, A., (2009), “Pengaruh Perkuatan Geotekstil terhadap Daya Dukung Gambut pada Bangunan Ringan dengan Pondasi Dangkal Telapak”, Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 8 (2), pp 70-76. Suryolelono, K. B., (2000), Geosintetik Geoteknik, cetakan pertama, Percetakan dan Penerbitan Nafiri. Tjandrawibawa, S., & Patmadjaja, H., (2002), “Pemodelan Pondasi Dangkal dengan Menggunakan Tiga Lapis Geotekstil di Atas Tanah Liat Lunak”, Dimensi Teknik Sipil, Vol. 4 (1) pp. 15-18. Utomo, P. (2004), “Daya Dukung Ultimit Pondasi Dangkal di Atas Tanah Pasir yang Diperkuat Geogrid”, Jurnal Dimensi Teknik Sipil, Vol. 6 (2) pp. 15-20. Widianti, A., (2012), “Pengaruh Jumlah Lapisan dan Spasi Perkuatan Geosintetik terhadap Kuat Dukung dan Penurunan Tanah Lempung Lunak”, Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Vol. 15 (1) pp. 90-97. | id_ID |
dc.description.abstract | Pemasangan geosintetik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kuat dukung tanah lunak yang akan digunakan sebagai dasar dari suatu struktur. Dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh nilai kuat tarik geosintetik terhadap kuat dukung ultimit dan penurunan tanah lempung lunak. Penelitian ini menggunakan kotak model berukuran 120x120x100 cm3 berisi tanah lempung yang dibuat dalam kondisi lunak (dengan nilai indeks kompresi0,70). Di dalamnya dipasang geosintetik berukuran 60x60 cm2 sebanyak 1, 2, dan 3 lapisan. Geosintetik yang digunakan adalah 2 tipe geotekstil teranyam dengan kuat tarik arah warp yang berbeda, yaitu 20 kN/m dan 55 kN/m. Dalam proses pembebanan digunakan mesin penekan hingga tanah mencapai keruntuhan.Nilai penurunan diketahui dari pembacaan dial gauge indicator yang dipasang di bagian atas pelat model fondasi. Hasil penelitian menunjukkan kuat dukung ultimit tanah tanpa perkuatan sebesar 0,19 kN/m2 dan penurunan sebesar 13 mm (pada tekanan 0,30 kN/m2). Dengan pemasangan geotekstil teranyam berkekuatan tarik 20 kN/m dan55 kN/m berturut-turut mampu meningkatkan kuat dukung ultimit tanah sebesar 136,8% dan 494,7% (untuk 1 lapis), 294,7% dan 663,2% (2 lapis), serta 636,8% dan 1084,2% (3 lapis) dari kuat dukung ultimit tanah tanpa perkuatan. Besarnya penurunan tanah berkurang sebesar 73,1% dan 80,8% (untuk 1 lapis), 85,4% dan 86,2% (2 lapis) serta 91,5% dan 95,4% (3 lapis) dari penurunan tanah tanpa perkuatan. | id_ID |