Perilaku Model Sistem Pelat Terpaku (Nailed Slab) terhadap Pengembangan pada Tanah Dasar Ekspansif
Abstract
Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi problem kerusakan perkerasan jalan akibat proses kembang susut tanah dasar pada tanah ekspansif. Penggantian tanah dasar dengan tanah yang mempunyai kapasitas yang lebih baik, modifikasi tanah dengan cara stabilisasi, membuat penghalang kelembaban (moisture barrier) agar kadar air dibawah perkersan relatif tetap, dan membuat strukutur perkerasan yang tahan terhadap deformasi (kembang susut) tanah dasar. Penelitian ini mencoba mengamati perilaku sistem perkerasan kaku (rigid pavement) yang diperkuat dengan tiang-tiang mini yang kemudian disebut sistem pelat terpaku. Penelitian dilakukan dengan uji model 1:10 di laboratorium, dengan variasi pelat tanpa tiang dan pelat dengan tiang diameter 2 cm, panjang 20 cm, dan variasi spasi antar tiang 10 cm dan 20 cm. Pengembangan tanah dipicu karena perubahan sistem air dalam tanah. Pada penelitian ini perilaku tiang terhadap pengembangan tanah diamati dengan melakukan pengukuran terhadap perpindahan vertikal (ke atas) pelat dan gaya tekan pengembangan akibat mengembangnya tanah dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelat dengan tiang (sistem pelat terpaku) dengan spasi antar tiang 10 cm menghasilkan perpindahan vertikal (ke atas) dibagian pinggir 50,39% lebih kecil dibandingkan pelat tanpa tiang, Beda perpindahan vertikal dibagian pinggir dan tengah yang paling kecil diantara variasi lainnya yaitu sebesar 6,15 mm. Penambahan tiang dengan spasi 10 cm dapat pengurangi gaya tekan pengembangan di bagian pinggir sampai 21,15% dibanding pelat tanpa tiang.